Kulangkahkan kaki menapak tangga satu demi satu. Aku
harus hati hati karena licin. Mungkin karena hujan semalam. Masih jauh langkah
yang harus ku tempuh ke tempat tujuanku yang berjarak sekitar 700 meter dengan
tetap menapak di anak tangga yang berkelok. Setengah perjalanan ku lewati dan
gendang telingaku menangkap gemericik air.
"Ahh , sudah dekat , " desisku.
Ku sunggingkan senyum dan ku percepat langkahku
menapaki anak tangga namun dengan tetap berhati-hati. Semakin dekat semakin
jelas ku dengar suara ricuh air , dan ketika tiba di ujung tangga aku terpana
dan terpesona.
" luar biasa , " desisku.
Di depanku menjulang air terjun setinggi hampir 75
meter. Di kelilingi batu-batu besar juga pohon yang menjulang hijau sungguh
view yang luarbiasa. Ditambah sejuknya hawa tempat ini sungguh cocok untuk
tempat merefleksikan diri. Cocok untuk tempat merenung.
Tidak salah aku memilih tempat ini. Ku hamparkan
pandanganku ke semua sudut. Kosong… tidak ada orang selain diriku. Ku lipat
celanaku ke atas dan aku turun menyentuh air. Dingin ku rasa tapi menyegarkan.
Lalu ku basuh mukaku. Ku hampiri sebuah batu besar
lalu ku naik. Ku rebahkan badanku sambil mataku tak henti menatap keindahan
yang ada di depanku. Suara air menghantam batu-batu bagai alunan musik di
telingaku.
Ku ingat tujuanku ke tempat ini. Ku pejamkan mataku.
Fikirku melayang ke nasib jagoanku yang kini terbaring lemah di rumah sakit
dengan jarum suntik juga selang yang terpasang di tubuhnya.
" maafkan Abi anakku , ini salah abi , "
desisku. Aku merasa ini semua karma atas salahku.
Aku yang bermain api namun keluargaku yang menderita.
Akulah manusia serakah yang tidak bisa menghargai hidup . Ketika Tuhan sudah
memberiku keluarga yang lengkap aku malah berpaling karena nafsu birahi.
Aku terbujuk syetan dan aku selingkuh. Dan kini Fachri
anak ke duaku yang masih berusia 7 bulan terbaring lemah karena ada kelainan di
jantungnya. Aku berpikir ini hukuman buatku yang tidak bisa bersyukur dan
mengindahkan peringatanNYA.
Aku bodoh , harusnya 3 bulan yang lalu sudah ku akhiri
petualangku di dunia pelangi. Saat Ummi dari anak-anakku membaca sms dari bfku.
Walau dia menyangka itu sms dari wanita selingkuhanku tapi apa bedanya ?
Aku tetap peselingkuh.
Saat Ummi marah dan mengajak anak-anak pulang ke rumah
orangtuanya aku harusnya sadar dan mengakhiri hubunganku. Apalagi sewaktu ummi
menuntut cerai harusnya aku sadar namun aku tetap lanjutkan langkahku , apalagi
ketika aku berhasil membujuk , merayu dan membohonginya .
Aku serasa jadi pemenang .
Bodohnya aku .
Dan kini Tuhan menamparku lagi dengan ujian. Fachri
jagoan kecilku harus menanggung ulahku. Aku bingung , langkahku kembali goyah .
Aku mencintai bfku tapi aku lebih mencintai keluargaku. Istri dan anak-anakku.
Masih terngiang kata-kata sms dari Aldy sahabatku di fb ketika ku ceritakan
masalahku.
" Abang . .ini tidak ada hubungannya karma atau
apa. Ini murni karena sakit . Abang pernah bilang kalau Fachri lahir prematur ,
setahu Aldy . .bayi yang lahir prematur itu memang rawan sakit. Abang jangan
merasa bersalah . Dan kalaulah abang ingin meninggalkan bf abang . .Aldy dukung
bang. .nanti Aldy bantu bicara dengan bf abang . Tapi dengan syarat abang tidak
boleh punya pacar cowok lagi”
" Abang janji Al . .abang tidak akan kembali lagi
ke dunia pelangi.Sudah cukup sampai di sini abang menyia-nyiakan keluarga
abang. Abang akan buang kartu sellular yang abang gunakan untuk komunikasi
dengan bf abang , " balas smsku .
''Jangan berjanji bang. .nanti malah akan memberatkan
abang. Aldy cuma tidak mau janji itu akan membuat sesal di ujung hati abang.
Jalani aja! Aldy yakin abang kuat dan bisa melewati ini semua . Doa Aldy selalu
untuk Facri dan keluarga abang." balas sms Aldy.
Aldy mungkin benar ini bukan karma tapi ini
kesalahanku dan aku menyesalinya. Sudah cukup aku kehilangan abang karena
tsunami yang lalu. Dimana sampai sekarang aku dan keluargaku tidak tahu di mana
jasadnya bila memang abang sudah meninggal. Sudah cukup . .aku tidak mau
kehilangan permataku. Aku tidak mau kehilangan keluargaku.
Aku harus berubah . .aku harus jadi imam yang benar
untuk keluarga kecilku.
Ku buka mataku perlahan, air terjun di depanku masih
terlihat luar biasa. Ku lirik jam di tanganku sudah 30 menitan aku rebahan di
batu ini. Ku berdiri lalu ku lepas jam tanganku lalu ku ambil dompet dan hpku.
ku letakkan di atas batu tempatku rebahan tadi. Ku turuni batu dan masuk ke air
menuju air terjun.
Ku ambil jalan dari samping air terjun itu. .semakin
dekat semakin basah celana dan bajuku karena cipratan air . Dan kini aku tepat
berada di belakang air terjun yang mengalir deras. Ku rentangkan tangan dan
kakiku lalu teriak sekencang-kencangnya.
AAARRRAAARGGGHH . . . . .HHH . . . . Aku ingin
melepaskan beban ini dan berharap beban itu terbawa air yang mengalir deras.
Lima belas menit kemudian ku akhiri ritualku dan aku
menuju batu tempat barang-barangku . Ku raih hpku dan kumatikan kemudian ku
ambil kartu yang terselip di dalamnya. Aku sudah mantap mengakhirinya. Ku buang
kartu itu di aliran derasnya air .
Aldy benar… aku pasti bisa melewati ini semua. Ku
putuskan untuk pulang dengan pakaian basah karena aku tidak membawa baju ganti.
Kembali ku tapaki tangga-tangga kecil. Sampai tangga ke 7 ku hentikan langkahku
dan ku tengok air terjun lagi.
" Terimakasih Blang Kolam . Terimakasih sudah
memberiku kenyamanan dan kekuatan. Aku pasti kembali , " gumamku.
Ku lanjutkan langkahku menapaki tangga menuju tempat
parkir mobilku. Setelah membayar 10.000 ribu ongkos parkir bergegas ku masuk
mobil dan menjalankannya. Di ujung jalan ku lewati plang dengan tulisan Desa
Sidomulyo kecamatan Suka Makmur .
Ku pacu mobilku menyusuri jalan yang bergelombang
tidak terawat. Aku tidak pedulikan jalan ini yang aku peduli hanyalah
keluargaku. Ingin aku segera bertemu mereka dan memeluknya. Ku belokkan mobilku
menuju kawasan Muara Satu jalan terdekat ke rumah sakit tempat Fachri di rawa,
karena hanya berjarak sekitar 21 km dari tempatku tadi.
Sekarang aku lega, bisa bertemu mereka lagi, bertemu fachri yang masih
berbaring dan istriku disampingnya.
####
Sebulan kemudian .
"Alhamdulillah bang. .akhirnya Fachri sembuh ,
" sms dari Aldy saat aku kabari tentang kesembuhan facri.
" Alhamdulillah Al. .itu juga berkat doamu .
Abang mau ucapin terimakasih yang sebesarnya buat Aldy atas motivasi dan doa
Aldy ," balas smsku
"Nyantai aja bang. .kita kan sahabat , sudah
selayaknya kan kalau sahabat itu saling menguatkan dan saling mendoakan, "
balas sms Aldy lagi.
Aku beruntung mempunyai sahabat seperti Aldy. Walau
jarak memisahkan dan tidak pernah saling menatap namun Aldy mampu menguatkan
dan memberiku motivasi bukan malah menyalahkanku. Walau kadang kata-kata Aldy
membuat panas telinga dan hatiku. Namun itulah kelebihan Aldy. Dia akan memberi
motivasi bukan dengan cara-cara yang umum tapi dengan caranya sendiri.
Dan kini Fachri jagoanku sudah di nyatakan sehat oleh
dokter. Istanaku kembali ceria lagi. Tentang bfku berkat bantuan Aldy dia bisa
mengerti posisiku.
"Aldy , terimakasih sahabatku" gumamku.
***
kadang ketika kita ada masalah sahabatlah tempat kita
berbagi. Semua nasehat yang dia berikan sebenar-benarnya untuk kebaikan kita
sendiri bukan untuk dirinya. Jagalah sahabatmu. Jangan sampai dia kecewa
karenamu karena sesungguhnya engkau yang merugi (bila sahabatmu pergi
meninggalkanmu )
Cerita ini hanya fiktif belaka.
Bilamana ada kesamaan nama , tokoh , tempat atau
peristiwa itu adalah hal yang di sengaja
Intinya, menikahlah karena benar-benar siap. Jika masih suka main hati dengan lelaki jangan sekali-kali mengucap ijab Kabul. Menyakiti istri tak lebih baik dari menyakiti ibu. Terlebih menyakiti anak--seseorang yang akan mendoakan surga untuk kita.
ReplyDeleteLebih bagus dari cerpen sebelumnya bang. Rapi.
Salam Karya!
uuhh...woooww..hmmm...:/
ReplyDelete*gaje deh..-____-"
kayak kenal ya..:D
Ceritanya bagus, lebih bersih dari yang kemarin.
ReplyDeleteBagus bagus, ditunggu lanjutannya bang Aziz, wooke??