Tuesday 7 August 2012

Cinta Yang Semestinya



(CINTA YANG SEMESTINYA)
Jan... Aldi ngundang kita makan malam, sekalian dia mau ngenalin bininya , loe mau kan ? ' tanyaku ke Jani istriku.
Loe aja yang berangkat , gue males . Loe kan kangen ma mantan loe itu , dasar gatel jawab Jani ketus.
Lah loe koq gitu Janloe cemburu ya?” kataku heran ketika melihatnya ketus dan terlihat ada noda cemburu diwajahnya.
Apaan cemburu… mau ini!teriak Jani sambil mengepalkan tangannya ke arahku.
Weww. .maen kasar mulu” kataku sambil mundur menghindarinya. Saat Jani menurunkan kepalan tangannya Aku langsung mencoba lagi merayunya untuk menerima undangan Aldi.
Hayolah Janmau ya! Gue udah janji ma Aldi neh” Aku menghampiri Jani dan memegang tangannya.
Ogah… loe kalo mau berangkat aja sendiri , udah ah gue mau tidur . .cape Jani pun pergi ke kamar. Aku langsung ke luar rumah menuju teras, sambil berpikir bagaimana merayu Jani. Jani bukanlah seperti wanita lain yang mudah terbujuk rayuan gombal. Dia berbeda karena dia tomboi. Namun didalam jiwanya yang tomboi Jani merupakan wanita paling baik menurutku. Dia mau menerimaku yang seorang gay menjadi suaminya. Meskipun pernikahan kami adalah buah perjodohan kedua orang tua kami.
Baru saja Jani menolak ajakanku untuk memenuhi undangan Aldi yang tak lain adalah Mantanku. Dua hari yang lalu tak sengaja Aku dan Aldi bertemu lagi disebuah rumah makan. Dan ini merupakan perjumpaan kami setelah hampir 2 tahun. Aldi tidak banyak berubah , masih tetap sosok mempesona bagiku. Masih seperti dua tahun yang lalu ketika terakhir bersamanya.
*** Kamar Kos dua tahun yang lalu***
Za , ada yang mau gue omongin sama loe”, Aldi memulai bicara
Paan jawabku singkat.
Gue mau nikah minggu depan , ayah jodohin guejawab Aldi lesu
Hahh . . .beneran ? Loe serius ?”, Kataku kaget mendengar berita dari Aldi.
Iyaloe tau kan bunda sakit dan beliau berharap cucu dari gue .Gue pengen berbakti sama ayah dan bunda Za , loe tau hidup gue kayak gimana dan mungkin ini jalan gue untuk bisa berbakti ma orang tua gue” Kata Aldi menjelaskan semuanya kepadaku. Aku hanya bisa diam mendengar semua penjelasannya, mendengar keluh kesahnya dan berfikir bagaimana Aku selanjutnya.
Iya gue tau , terus gimana?” Kataku sekedar menimpalinya.
Apanya yang gimana Za . .loe ga marah gue mau nikah ? dan loe artinya tau kan kalo gue udah nikah. .kita bakalan putus Za” Kata Aldi memandangku tajam.
Terus gue harus gimana? Marah? ngamuk ngamuk karena gak' terima loe nikah? Enggak harus gitu kan?” kataku padanya.
Ya setidaknya loe terkejut ato gimana kek” Aldi langsung tertunduk lesu mendengar kata-kataku.
Al. .jujur gue sakit hati , marah mendengar ini tapi gue juga harus realistis Al.
Hubungan kita ga mungkin selamanya dan kitapun punya komitmen kan?” Kataku sambil memegang pundak Aldi.
“ Ya… gue masih inget Za komitmen kita bahwa hubungan ini berakhir bila salah satu di antara kita ada yang nikah, tapi heran aja” Jawab Aldi lesu.
Heran gimana maksud loe?”
Loe kan bilangnya cinta mati ma gue tapi reaksi loe koq datar gitu. Jadi curiga , loe udah ada serepan gue ya?” tukas Aldi.
Serepan pala loe peyang ! ! Loe aneh ya. .tiap hari gue sama loe kapan gue nyari serepan hahh” kataku sambil menjitak kepala Aldi.
Iya deh sorry tapi jangan manyun gitu . .ato mau gue perkosa?” kata Aldi sambil tersenyum kearahku.
Mau perkosa gue ?” tantangku kearahnya
Monggo mas hehehe Aku membuka kedua pahaku.
Itu mah mau loe” kata Aldi dan langsung menggelitik tubuhku.
Ampunn. .Al . .ampun” Aku memelas padanya untuk menghentikan penyiksaan dari Aldi. “Hehehe . .makanya jangan ngeledek gue” kata Aldi sambil tertawa dan ngos-ngosan.
Sesaat suasana hening. Posisi tubuh Aldi di atas tubuhku yang tengkurap. Perlahan Aku merasakan hembusan nafas Aldi menyapu telingaku. Akhirnya hembusan itu berubah menjadi ciuman dan jilatan Aldi di telinga dan mjalar ke leher. Aku hanya bisa mendesah berusaha menikmati saat terakhir kami bersama memadu birahi.
Za , gue ga tau apakah gue bisa jalani ini. Terlalu indah cinta kita . Apa nanti gue bisa mencintai wanita yang jadi bini gue?” kata Aldi pelan.
Al. .kuncinya cuma ikhlas . Gue tau cinta loe ke gue tapi loe harus nyadar di depan itu masa depan loe” Aku mencoba menasehatinya meski sebenarnya Aku yang lebih pantas untuk dinasehati masalah cinta ini. “Gue yakin loe bisa kasih cinta ke bini loe seiring berjalannya waktu nanti. Dan kalo gue itu cinta terindah loe tolong jangan lupain gue . Biarkan gue tetap di hati loe bersama kenangan kita” Tambahku padanya.
Gue janji Za… loe bakal tetap di hati gue ga akan pernah terhapus waktu” Aldi tersenyum kearahku.
Jangan berjanji ntar malah jadi beban buat loe Al
Thankz Za pernah jadi bagian terindah dalam hidup gue” kata Aldi dan langsung memelukku.
Terus kapan ?
Apanya Za ?
Nikahnya dodol. .mang paan ?
Oww. .besok pagi gue pulang kampung. Minggu depan nikahnya
Hahh. . .cepet banget dah ngebet ya? Hehehe
Ayah yang minta dodol. . .” kata Aldi sambil tersenyum kearahku. Aku hanya diam dan suasana menjadi hening. Aldi juga hanya diam memandangi langit-langit.

Al . .berati ini malam terakhir kita ya?” kataku memecahkan keheningan.
Jangan bilang malam terakhir, kayak mau mati aja” tukas Aldi.
Hmm. . .iya deh. .” jawabku singkat.
ZA . .,
apaan?”
Aldi mengedip-ngedipkan mata kirinya. “mata loe kesambet ya?” kataku terlihat serius. Aldi langsung manyun dan memandangku sinis. Aku membalasnya dengan mencolek pinggulnya, dan hal itu membuat Aldi tertawa.
“Kamu gak ngerti maksudku ya?” kata Aldi menatapku. “Hahaha… ya I know” Aku tertawa memandangi wajahnya yang tampan.
Mau berapa ronde malam ini? malam ini gue masih milik loe tapi mulai besok gue milik orang laen” kata Aldi sambil memencet hidungku.
Gue bakalan kangen loe Al
Gue juga pastinya Za”.
Malam itu adalah malam terakhir Aku menikmati indahnya cintaku berasama Aldi. Saat semua selesai Aldi terlelap disampingku. Aku tahu sebenarnya Aku tak pernah ikhlas atas perginya Aldi dalam kehidupanku. Saat menatap wajah tampannya yang terlelap dalam mimpinya, rasanya Aku ingin menghentikan detik waktu ini.
Gue sayang loe Al” kataku sambil mengecup kening Aldi.
**********
Sepeninggal Aldi ku tata hidupku menuju masa depan dan aku pun juga menerima perjodohan orang tuaku dengan wanita yang sama sekali belum ku kenal. Bagiku sudah tidak  penting apakah aku mencintainya atau tidak. Karena cintaku sudah dibawa Aldi.
Tapi satu keyakinanku cinta itu bakal tumbuh seiring kami hidup bersama. Sebelum menikah aku sudah menceritakan semua tentang diriku pada wanita calon istriku. Semuanya. Tak terlupakan tentang Aldipun tak luput aku ceritakan. Sengaja Aku menceritakannya karena Aku tak mau pernikahanku dengannya ada sesuatu yang disembunyikan, dan Aku mau wanita itu menerimaku apa adanya.
Aku bersyukur wanita itu menerimaku dan berjanji tidak mengungkit-ungkit masa laluku.Wanita yang luar biasa menurutku. Di balik sifatnya yang tomboy , keras dan galak dia menyimpan hati seperti emas. Berjiwa besar dan sangat kuat. Hal itu menimpulkan keseimbangan, aku yang pendiam di imbangi dengan sifat dia yang aktif dan ceria .
tiga bulan setelah kepergian Aldi , kami pun menikah. Kehidupan pernikahan kami normal-normal saja. Sampai pertemuanku dengan Aldi di sebuah rumah makan 2 hari yang lalu. Getaran rasa itu masih aku rasa tatkala ku lihat wajah Aldi lagi setelah lebih dari 2 tahun yang lalu. .
Alapa kabar loe?ku peluk erat Aldi.
oeee. . .ketemu lagi hehehe. .gue bae . .loe ndiri gimana Za. .bae juga kan.
Tambah keren broo hehe” jawabnya terlihat senang melihatku dan Aldi pun membalas pelukanku. Sesaat kemudian kami lepas pelukan dan tertawa berasama.
Gue bae Al. .istri loe gimana?
Udah punya anak brapa . .5 ya hehehe.
Hahaha. .enak aja mang bikin paan. .gue belum di kasih karunia itu Za. .mungkin Tuhan masih marah. . “ ucap Aldi.
Maksud loe . .ga' ada hubungannya kalee. . .udah coba ke dokter ?” rentetan pernyataan dan pertanyaan menghujaninya.
Istri loe gimana ?
Gue beruntung Al , istri gue bae banget. Dia istri yang soleha. Tuh kan pertanyaan gue gak dijawab” kataku memandangnya.
Hmmm. . .kami udah periksa dokter
“Hasilnya?”
Hasilnya bae-baik saja . .ga ada yang bermasalah dengan kami. Cuma menurut dokter istriku mungkin mengalami tekanan jiwa. Aku seh maklum aja . Kami kan memang di jodohin” Aldi mencoba menjelaskan semua permasalahannya kepadaku.
“ Dan itu mungkin saja, karena sebelum kami menikah dia udah punya pacar dan aku ga mau nanya itu” tambahnya.
Biar saja itu menjadi bagian masa lalunya
Oya. .sebelum menikah gue udah cerita ke bini tentang gue.
Termasuk hubungan kita” kataku pada Aldi mengenai keterbukaanku dengan istriku.
Hahh. .beneran loe cerita hubungan kita Al ?
Iyaa. .gue ga mau ntar jadi masalah di belakangnya, Terus loe ndiri gimana Za? Selama lebih dari 2 tahun ini kabar loe gimana . .udah punya cowok lagi?”
“Sialan loe, setelah kamu menikah, Aku pun juga menikah” kataku padanya
“Hahaha.. oia ceritain dung tentang bini loe itu” Aldi lebih tertarik tentang istriku.
Bini gue lebih macho dari gue Al, Sifatnya kayak loe
Maksud loe?
Dia tomboi . .ceria dan rame kayak loe. .ada aja tingkahnya yang bikin gue tertawa.
Gue sayang dia, dan kami lebih seperti sahabat” ceritaku dan Aldi hanya termangu mendengar cerita dariku.
“oia, kalo di rumah kami biasa manggil loe gue. .tapi kalo ama orang laen baru berubah jadi mas dan adek.” Tambahku di akhir cerita.
Wuihh . .keren Za. .salut dah ma kalian. Kapan kapan maen ke rumah gue ya. Oyaa. .sapa nama bini loe Za?”
Jani… Lailatul muljanicowok banget kan namanya hehe
“iyaa…”
Kapan kapan gue undang loe ma bini ke rumah ya
Ntar gue kenalin ma Zu bini gue
Sipp dah . .ntar gue bilang Jani
Ehh sapa tadi nama bini loe . .Zu?” Koq kayak nama gue hehehe. .
Hahaha. .mirip dikit. .Zubaidah lengkapnya” jawab alti sambil tertawa.
Singkat cerita kamipun berpisah dan saling tukar nomer handpone. Hari itu pun aku pulang dengan ceria. Bayangan wajah Aldi menghiasi fikirku. Dan pertemuan dengan Aldi benar-benar memberi energi positif buat aku.Sesampainya di rumah aku cerita ke Jani sesuatu tak ku duga terjadi. Satu tonjokan mendarat telak di pipiku. Jani ga bicara apa-apa tapi langsung masuk kamar.
Tadi siang Aldi meneleponku dan mengundang aku dan Jani makan malam di rumahnya 3 hari lagi. Dan itu yang tadi aku bilang ke Jani tapi Jani menolak. Aku masih terpaku di teras berpikir mencari jalan bagaimana Jani mau ikut makan malam di rumah Aldi. Kalo hanya rayuan ga bakal mempan karena dia wanita perkasa bukan wanita biasa.
Tak terasa malam makin larut sementara aku belum dapat jalan mengajak Jani makan malam. Aku putuskan untuk tidur biar saja besok aku cari cara buat naklukin Jani.
Tiga hari kemudian, Aku dan Jani sudah siap-siap berangkat ke rumah Aldi untuk memenuhi undangan makan malam. Aku berhasil membujuk Jani walo aku harus rela jadi tukang pijitnya selama 2 hari. Bagiku ga penting jadi tukang pijat yang penting Jani mau ikut saja itu sudah cukup.
Pukul 7 malam kamipun berangkat ke rumah Aldi dengan mobil Jani setelah tadi aku telpon Aldi menanyakan alamat rumahnya. Tidak terlalu sulit mencari rumah Aldi karena terletak di perumahan yang cukup familiar di kota ini. 20 menit kami sudah sampai di rumah Aldi dan di sambut di depan rumahnya.
Aku terpaku melihat sosok wanita di sebelah Aldi. Sungguh wanita yang sempurna secara fisik menurutku. Cantik tinggi dan ramping . .jilbab yang dia pakai menambah aura cahaya cantik wajahnya. Ku lirik Janipun terpaku sama Zu.
Napa kalian bengong . .liat bini gue kayak gito . .naksir ya hehehe” ledek Aldi padaku. Aku tersipu malu dan ku lihat Janipun melengos .
Ini bini gue Za. .Zubaidah
Dan ini pasti Jani kan?” Aldi mengulurkan tangan menjabat Jani. Ketika aku mengulurkan tangan untuk menjabat tangan Zu dia malah menangkupkan tangan di dada. Aku mengerti maksudnya. .
Owwh . .iya dah maaf
Kenalin ini JaniJani dan Zu pun saling mendekat dan cipika cipiki di pipi .Kami dah kenal koq hehe. ' Jani menimpali ucapku
Hahh. .kapan . . ?” tanyaku dan Aldi berbarengan.
Dulu kami bersahabat dekat tapi setelah Zu nikah kami ga ada kontak sama sekali . .apalagi gue juga nikah sama Reza. Dan hari ini kami berjumpa lagi”. Terang Ajani kepada Aku dan Aldi.
Owwh gitu jawabku
Bagus dunk . .jadi reunian kita hehehe Aldi menimpali
Yaudah yukk masuk. .kapan makannya kalo di luar terustambah Aldi
AyokkJani menggandeng Zu menuju dapur di rumah Aldi.
Kita ke dapur aja Zu.. nyiapin makanbiar mereka berdua mengenang nostalgia mereka
Yukk. .mas ke dapur dulu ya . .mas tunggu saja di ruang tamu
Ok. .jangan lama-lama ya Zu jawab Aldi.
Sementara Jani dan Zu menyiapkan makanan aku dan Aldi mengobrol. Banyak hal yang kami bicarakan tapi bukan tentang masa lalu kami.
Woee. .udah siap neh. .kalian mau makan ato mau nostalgia terus?” teriak Jani.
Ga usah pake teriak napa Jan. .mang di rumah ndiri apaaku pun sedikit melantangkan suaraku.
Loe dengar ndiri kan Al . .gimana teriakan Jani” kataku pada Aldi. Aldi dan Zu tertawa melihat tingkahku dan Jani.
Asyik juga suara Jani. .menggelegar hahaha kata Aldi
Udah ah mas. .apaan seh . .jadi makan gak?” Zu menengahi
Wuihh ada ayam bakar . .tahu aja kesukaan gue ma Janibegitu ku lihat ada ayam bakar di meja.
Iya mas . .Mas Aldi cerita semua tentang Mas Reza” kata Zubaidah.
Pasti yang jelek-jelek juga dia cerita ya . .dasar Aldi pengadu ya sungutku.
Gue kan suami yang jujur hehehejawab Aldi.
Udahan ah . .hayoo makan. .keburu dingin ayamnya mengkerut tuchprotes Zu.
Hahaha. . .ada-ada saja. .timpalku
Dan kami pun makan tanpa bicara sedikitpun .
 Aldi beruntung punya istri Zu. Tak salah Ayah Aldi memilih jodoh buat Aldi.
Zubaidah memang cantik , soleha dan pinter masak. Usai makan kami mengobrol di ruang keluarga. .
            “Jadi mas Aldi itu cinta sejati mas Reza ya?” kata Jani saat melihat kearahku yang berdampingan dengan Aldi.
Ehh. . .tumben loe manggil gue Mas Reza . .biasanya ga gitu” kataku sambil melihat ke arahnya.
“napa? Gak mau?”
Bukan gitu. .cuma aneh aja. .loe kan biasanya suka nyablak” kataku tak kalah sewot dengan Jani.
Udah-udah gak usah berantem . .ga salah juga kan Jani panggil loe dengan mas” kata Aldi menengahi kami.
Iya juga seh hehe” Aku pun tertawa pada mereka.
            “Jawab donk” kata Jani.
Iyaa… Aldi ini cinta sejati gue . Tapi gue udah ikhlas koq apalagi setelah gue bertemu Zu… gue bener-bener udah ikhlas
Terus dulu apa alasan Mas Reza melepasin Mas Aldi menikah.
Dulu itu kami kami udah ada komitmen hubungan kami berakhir kalo ada yang menikah di antara kami
Bukan hanya itu kan alasannya Mas Reza?” kata jani melihatku.
“ Ok Menurut kalian apa arti cinta itu ?” Aku menebarkan pandanganku pada tiga sosok diruangan itu.
Cinta itu rumit . . .ga gampang memaknainya” jawab Jani.
" Cinta itu persahabatan. .sahabatlah yang ada di kala kita susah senang. .dengat sahabat hidup lebih berwarna. .Sahabat bisa teman . .istri . .atau saudara kita” Jwab Aldi.
Kalo menuru Zu ?
Menurutku cinta itu melayani. .di mana kita penuh kasih memberi tampa meminta . .selalu tersenyum ketika melihat orang yang kita cinta bahagia walau bahagianya bukan dengan kita” Jawab Zu lebih bermakna.
Kunci dari cinta itu ikhlas” Tambahnya.
Begitupun menurut gue cinta itu persahabatan yang tulus ikhlas memberi tampa meminta . .ketika kita bisa tersenyum melihat orang kita sayang melangkah meraih bahagia. Kadang cinta membuat kita sakit hati tapi bila kita mampu berpikir positif maka sakit itu akan berubah menjadi senyum keikhlasan. Begitu juga yang gue rasa ke Aldi. Ketika dia bilang mau nikah jujur gue terkejut. .tapi gue tetap tersenyum berusaha tegar dan ikhlas. Dari pertama kali kami mengambil keputusan untuk berpacaran gue udah siapin diri bila saatnya kami tiba. Jadi ketika Aldi bilang mau nikah gue kagetnya ya cuma sebentar. Gue mau melihat Aldi bahagia. Jadi menurut gue cinta itu adalah di mana kita bisa tersenyum ikhlas ketika orang yang kita sayang tersenyum bahagia. Cinta itu bukan hanya butuh tapi penuh pengorbanan” kataku panjang lebar menjelaskan makna cinta menurutku.
Aldi berdiri dan menghampiku kemudian memelukku, “Thanks ZA. . .loe sahabat sekaligus cinta terindah yang di beri ke gue”.
Kalo gue cinta terindah loe terus Zu itu cinta apa loe Al?” tanyaku sambil melihat zubaidah.
Zu ntu cinta agung gue. .anugerah Tuhan. .wanita terindah yang menerima kekurangan gue” kata Aldi sambil mendekati Zubaidah.
Zu manusia biasa . .Zu juga punya kekurangan mas timpal Zu.
Ga ada manusia sempurnatambah Jani
Tapi Zu istimewa . .jarang kan ada wanita berhati emas seperti Zu yang mau menikahi orang dengan semua kekurangannya dan masa lalu yang kelam” kata ku padanya.
Bini sapa dulu dong. .hehehe" kata Aldi bangga.
Iya iyaa . .ucapin makasih no ma ayah loe” kataku pada Aldi.
Saat Aku dan Aldi tetawa, Zubaidah menengahi obrolan kita, “Zu tadi udah ngobrol banyak ma Jani sewaktu di dapur. Kalo definisi cinta itu yang seperti Mas Reza dan Mas Aldi bilang. Hmmm… Zu ikhlasin Jani mas. .Ya aku ikhlasin Jani mengabdi sama Mas Reza. .tolong jagain Jani ya mas.” Zubaidah tersenyum pada Jani.
HAHH. . . ! ! ! ? ?
Aku dan Aldi cuma melongo kaget. Terkadang kita tidak menyadari apa artinya cinta. .kadang kita cuma meminta dan menuntut tampa mau memberi. kadang kita menuntut pada cinta tapi kita tidak mau berkorban. Beginilah menurutku definisi cinta itu. Tentu masih banyak definisi cinta yang lain. Karena cinta itu universal.
So. .apa arti cinta menurut kalian ? Dan apakah yang sudah kalian korbankan untuk cinta.?
*tersenyumlah dengan ikhlas walau itu menyakitkan*

Penyunting : Ray Rowling




Comments
9 Comments

9 comments:

  1. wowow bagus deh ceritanya, walau masih ada typo nama ama temponya agak terlalu cepat. tapi isi ceritanya itu lho hahaha, bagus dan beramanat.
    padahal saya juga udah ada ide buat bikin cerita macam gini hiks udah ada ternyata. yaudahlah putar otak lagi hahaha. terus berkarya yaaa :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha... berarti yang salah alias kurang jeli penyuntingnya ya? :D setuju ceritanya bagus. apalagi yang tentang cinta.hyung T.O.P

      Delete
  2. Jika mereka berdoa kepada Tuhan agar bisa menikahi orang yang mereka cintai, berdoalah kepada Tuhan agar kita bisa mencintai orang yang kita nikahi. :D

    Hyung aziz keren, berasa seperti pengakuan Hyung sendiri hehehe

    ReplyDelete
  3. EYDnya kacau, banyak typo, alur cepet

    5 Dari 10

    ReplyDelete

Terimakasih atas kunjungannya, besar harapan penulis tolong tinggalkan jejak dalam kolom komentar, terimakasih....