Friday 29 June 2012

Mr Loly Pop

By: Orang iseng
“Kau bilang ini Lolypop? Apa kamu gila? Ini penis bukan lolypop!”
“Ssst…  semua gara-gara lomba bertema lolypop”
“Ah, kamu ada-ada aja, sini kupatahin lolypopmu”
“Argghhhhhhhh….!”
*****
            Senja itu  ada seorang pemuda berumur 20 tahun duduk manis di atas atap rumah kosnya. Dia adalah seorang penulis amatiran disebuah blog TukilopeJuki yang lagi buming di dunia perhomoan. Dia bernama Darmo, benar-benar nama aneh dan ketinggalan jaman untuk pemuda berumur 20 tahun yang hidup di jaman serba digital ini. Namun apa boleh buat Darmo selalu bangga dengan nama pemberian orang tuanya.
“Mo, ngapain kamu diatas sana?” teriak sahabatnya bernama Darso yang tak kalah menariknya dengan nama Darmo.
“Eh, tunggu bentar” kata Darmo menuruni tangga perlahan.
“Ngapain diatas sana?” Darso mencoba bertanya pada sahabatnya yang terlihat seperti orang ling-lung.
“Hmmm, aku mencari ide cerita” Jawab Darmo sambil menerawang isi kepalanya. Sekali jitakan dari Darso berhasil mengembalikan Darmo kedunia nyata.
“Sakit tau” kata Darmo sambil menggosok kepalanya.
“Syukurin, punya hoby kok melamun” jawab Darso sambil mengeluarkan sebungkus rokok.
Ketika Darso sedang asyik mencoba menghisap rokoknya, tiba-tiba Darmo menarik rokok dimulut Darso dan langsung membuangnya.
“Apa-apaan sih?” Darso menatap wajah sahabatnya dengan wajah terkejut.
“Ini area dilarang merokok” kata Darmo sambil menunjuk tembok.
“Hei… sejak kapan Kamu buta huruf Mo?  Di kosan kamu gak ada kata dilarang merokok adanya cewek dilarang masuk tuh liatin…!” kata Darso sambil menunjuk tulisan ditembok. Darmo hanya terseyum pada sahabatnya, dan entah darimana Darmo sudah mendapatkan papan Dilarang Merokok dan langsung menempelkannya di tembok.
“Saya tidak buta huruf, dan peraturan ini baru aku resmikan” kata Darmo sambil membusungkan dadanya menantang Darso.
“Ah, gak seru Mo. Aku gak bisa hidup tanpa mengisap sebatang rokok .” Darso menyimpulkan bibirnya dan terlihat seperti anak kecil yang merengek.
“Udah kamu isap ini aja”, Darmo langsung memasukan permen loly kedalam mulut Darso.
“Ah, kamu seperti doraemon ya… apapun ada dari kantong kamu, papan peringatan dan sekarang permen… kira-kira ada apa lagi ya?” tanya Darso penuh harap.
“Adanya ini” Darmo mengeluarkan palu dari kantongnya.
“Hahahaha, ampun boss… benar-benar doraemon deh” ledek Darso kepada sahabatnya.
“Mau ngerasain ngeflay (sebutan untuk orang mabuk) tanpa minum miras? Yah pakai palu ini aja” kata Darmo sambil tertawa.
“kamu kenapa sih Mo? Bawaannya sensi mulu dari tadi, aku kan ingin jumpa kamu dan ingin memastikan kamu baik-baik aja” kata Darso.
“Aku lagi bingung buat ide cerita yang harus mengeksplore kata Lolypop dalam ceritanya” jawab Darmo terlihat murung.
“Oh, pantesan kamu siap dengan lolypop di kantongmu, lagi cari ide toh! Terus… palu dan plat itu buat apa?” tanya Darso yang masih penasaran dengan barang yang ia bawa naik ke atas atap tadi. Dengan santai Darmo menjelaskan bahwa, dia membawa palu untuk memperbaiki lempengan seng diatas atap karena tertiup angin, dan plat dilarang merokok memang sengaja dibeli tadi pagi namun belum sempat menempelnya.
“Yaudah, karena kamu baik-baik saja, aku kembali lagi ke kosanku Mo” Darso berpamitan untuk pulang ke kosannya karena langit mulai gelap.
“Gitu aja? Setelah mengganggu konsentrasiku kamu mau pergi… Gak mau bantu cari ide?” cerca Darmo pada sahabatnya.
“Haha, iya nanti malam aku kesini lagi, dan terimaksih untuk permennya, mungkin aku akan mengisap permen loly aja daripada sebatang rokok” kata Darso sambil terus berjalan ke arah kosnya.
“Ok kutunggu jandamu, eh maksudku janjimu” jawab Darmo dengan sedikit gurauannya yang konyol.
********
            Malampun semakin larut, Darmo masih duduk termenung didepan laptopnya membayangkan kata lolypop yang akan menjadikannya bahan cerita. Sesekali Darmo memandangi sebatang permen loly yang masih tersisa disamping laptopnya.
“Satu permen lagi, aku pikir ketika mengulum permen ini ada ide yang mendarat dikepalaku, namun aku salah… tiga permen sudah aku makan dan tak ada satupun ide datang… sial!” Darmo melampiaskan unek-uneknya dengan berbicara sendiri dikamarnya.
“Benar-benar sudah gila kau Mo” Darso mengagetkan sahabatnya dari belakang.
“Eh, Semprul… kapan kau masuk?” tanya Darmo dengan ekspresi kaget.
“Ah, kagak usah lebay gitu deh….“ Darso mendekati Meja Darmo dan melihat hasil kerja Darmo dilaptopnya.
“Otakku buntu, gak mood untuk nulis” Keluh Darmo pada sahabatnya.
“Hahaha, Mr.Lolypop, hanya kata ini yang kau tulis?” Darso mentertawakan sahabatnya karena otaknya memang benar-benar buntu akan tulisannya.
“Biarin, emang kamu bisa bantu apa?” tanya Darmo.
“Hmm… aku sih bisa bantu apa aja, asal ada hadiahnya” jawab Darso santai.
“Eh, beneara So?”
“Yep” jawab Darso sambil meraih permen Loly terakhir milik Darmo dan memasukannya ke mulutnya. Darso sengaja memainkan permen loly di mulutnya, dan memakannya dengan cara tidak wajar.
“Eh, Itu permenku So… Aku tidak bisa befikir kalau tidak dekat dengan objek yang ingin aku buat” rengek Darmo.
“Hmmm… Nikmat bener permen langka ini” kata Darso memainkan permennya dibibirnya.
“Dasar nih anak aneh, sukanya main serobot barang orang” Darmo mulai sedikit kesal dengan gelagat sahabatnya.
“Siapa suruh membuat diriku berpalin ngemut permen dibanding ngisap sebatang rokok?” jawab Darmo.
“Iya aku salah, tapi aku butuh permen Loly itu untuk berfikir”
“Aku punya satu permen untuk kamu, hmmm… mudah-mudahan dapat menimbulkan ide cerita” jawab Darso. Darmo tak mau mendengarkan kata-kata Darso dan terus fokus pada laptopnya.
“Mo, liat dulu kearahku”
“Gak usah ganggu, aku mau fokus dulu” Darmo enggan berpaling kearah Darso.
“Gak noleh, kamu pasti nyesel loh”
Merasa penasaran dengan tawaran Darso, akhirnya dengan terpaksa Darmo membalikan badannya kearah Darso. Seketika Darmo shock dan tidak menyangkan apa yang dilakukan Darso.
“Apa-apaan kamu So?” kata Darmo mendekati Darso yang berbaring di tempat tidurnya.
“Memberi kamu ide” Darso tersenyum pada Pada Darmo.
“Ide Gila” Darmo tersenyum.
“Hahaha, kamu bikin aku berhenti merokok dan aku akan buat kamu berhenti makan loly” jawab Darso tersnyum manis.
“Bagaimana caranya?”
“Kamu isep aja Lolyku ini” kata Darso menunjuk Penisnya.
“Kau bilang ini Lolypop? Apa kamu gila? Ini penis bukan lolypop!”
“Ssst…  semua gara-gara lomba bertema lolypop”
“Ah, kamu ada-ada aja, sini kupatahin lolypopmu” kata Darmo mendekati penis Darso
“Argghhhhhhhh….!” Teriak Darso.
:: SEKIAN ::

  

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya, besar harapan penulis tolong tinggalkan jejak dalam kolom komentar, terimakasih....