Wednesday 27 June 2012

SURGAKU




By : Nasta N
Menjadi  salah satu Siswa di sekolah SMK swasta memang tidak terlalu menyenangkan. Iya, Aku salah satunya. Berawal dari ketertarikanku  dengan jurusan yang ada pada sekolahan itu. BROADCASTING,  itu jurusan yang Aku ambil selama aku  SMK. Namaku Putra Tion, anak ke tiga dari tiga bersaudara. Ke dua kakak ku telah menikah dan memunyai rumah sendiri-sendiri. Sekarang hanya aku yang tinggal bersama dengan Ibuku. Seperti biasa dan aku  yakin pasti di setiap awal tahun penerimaan siswa baru pada setiap sekolah baik itu negeri ataupun swasta akan selalu di adakan MOS (MASA ORIENTASI SISWA), dan kegiatan itupun ada di sekolahanku.
Hari ini adalah hari pertamaku belajar di sekolah baruku, Setelah 3 hari yang lalu ada kegiatan MOS (MASA ORIENTASI SISWA). Aku masuk di kelas X 1.
“Hai,… ?” sapa salah satu teman baruku.
“Hai juga, Aku Tion,..” dengan menyodorkan tanganku.
“Bela,..” menjabat tanganku dan pergi duduk disebelahku. “ Btw, kamu tertarik juga dengan dunia broadcast ini…???”  Tanya Bela.
“ya begitulah .”jawabku singkat. Itulah sedikit perkenalan ku dengan salah satu teman dari 24 teman sekelasku. Memang tidak terlalu banyak karna itu adalah program dari sekolahku. Yang hanya ada 20-25 setiap kelasnya.

Ketika aku sedang menunggu kereta untuk pulang sekolah, tiba-tiba ada seorang pria separuh baya duduk disampingku,  Kira-kira 33 tahun. Dengan pakaian yang  tidak terlalu rapi membuatnya keliatan  seperti  berandalan. Tapi tidak tahu kenapa aku malah asyik melihatnya, badannya yang kekar, jambang dan jenggot tipis yang ada pada wajahnya serta bau wangi parfum yang ia pakai membuat aku tidak ingin jauh darinya. Namun sayangnya kereta yang sama-sama kita tunggu sudah tiba.

Disepanjang jalan aku terus memikirkan sifat anehku yang beberapa hari ini kurasakan, keanehan ini  berawal dari kejadian yang kualami bersama Roni tetanggaku, ketika ia datang kerumahku saat itu aku sedang tertidur di depan televisi, sangking akrabnya hingga dia terbiasa keluar masuk didalam rumahku. Saat itu juga aku merasakan sepertinya ada yang menggrayangi tubuhku, aku diam dan semakin kudiamkan tangan itu malah semakin nekat membuka celanaku dan lidahnya menjilat-jilati penisku, ku tetap tertidur tapi bisa merasakan Kurasakan jilatan itu malah semakin hebat hingga membuatku merasa keenakan,namun tetap aku masih dalam keadaan tertidur. Saat aku membukakan mata dan kaget melihat Roni yang sedang asik memainkan penisku.
“Roni. . .” triakku sambil menaikan celanaku.
“Sorry On, gua bisa jelaskan semuannya.”
“Gak ada yang bias lo jelasin lagi,” degan nada tinggi Tion berteriak “keluar lo dari rumah gua. . .”  menyeret Roni dan membawanya keluar dari rumah.
Itulah awal dari pada sifat aneh yang ku alami beberapa hari ini. Dan sejak saat itu juga aku menjadi senang melihat foto-foto cowok telanjang dada , ada juga yang bugil sampai terlihat penisnya, dan juga melihat video sex sesame pria. Aneh yang kurasakan ini terus kupendam dalam hatiku, dan kenapa aku juga tidak merasakan jijik sedikitpun saat melihat video itu , bahkan sebaliknya aku malah merasa senang dan ingin melakukannya, padahal ” aku kan cowo “ pikirku dalam hati,

Kulepaskan sepatu,seragam dan kumulai ganti baju, mulai dari kaos lalu kemudian kecelanaku. Saat kuturunkan celana sekolahku tiba-tiba saja penisku mulai ereksi ,kupandangi bulu-bulu halus di sekitar penisku yang belum lama ini aku potong,lalu pandanganku beralih pada penisku dan pada saat itu juga sempat terpikir dalam benakku akan  adegan video porno yang kulihat di warnet kemarin. Kurebahkan badanku diatas ranjng yang ada di dalam kamarku, kubuka kembali baju dan celana yang tadi kukenakan,hingga sekarang aku benar-benar telanjang bulat. Sambil terus membayangkan aksi dua cowok yang sedang memegang kontol satu dengan yang lainnya dan saling berciuman kumulai menaik turunkan tangan kananku yang sedari tadi sudah memegang kontolku. Lalu kuterus membayangkan kedua pria itu menyodomi dengan posisi dog still, “ahh ahh ohh” bayangan yang ada dalam pikiranku, tanpa kusadari tangan kiriku asyik memegang pantatku dengan jari telunjukku sedang  memasuk keluarkan kedalam lubang pantatku. Ku percepat aksi tangan kananku dan akhirnya kurasakan kontolku mulai berdenyut dan ku berteriak ahh ahh ohh, kusemburkan sperma keatas perutku,dan ahh ahh ahh,.  “Ini adalah sperma terbanyak yang ku keluarkan akhir-akhir ini.” Pikirku dalam hati.

Sore hari seperti biasa aku menyempatkan diri untuk pergi ke warnet,ya  biasa hanya untuk sekedar melihat beberapa video sex gay. Dengan penuh hati-hati karna takut sampai ketahuan oleh orang yang ada disebelahku karna saat itu juga warnet itu mempunyai bilik yang tidak terlalu tinggi. ku tuliskan nama di google “GAY SEX VIDEO” lalu ku mulai telusuri, ku buka satu persatu  dan aku asik melihatnya, Kupasangkan earphone pada kedua telingaku,dan saat itu juga  penisku mulai berereksi kembali. Kulihat adegan demi adegan, terlihat dalam video itu seorang pemuda tampan berambut emo, wajah putih dan berhidung mancung sedang berlutut dengan telanjang sembari tangan kirinya mengocok-kocok kontolnya yang sudah berereksi sepajang kira-kira 20cm, dengan dihadapannya Nampak seorang  pria lain yang mengerang keasikan
“ahh ohh ahh,camon fuck me boy “ suara pria itu
sambil memaju mundurkan pantatnya didalam mulut pria emo itu. Layaknya lolypop pria emo  itu menjilat-jilatkan lidahnya pada batang kontol yang sedari tadi dipegangnya, kegiatan it terus  dia lakukan sampai klimax. Ketika sedang asik menonton,dan Tion mula napsu dan birahi sexnya naik  , HPnya bergetar deeeerrttt deeeerrttt,. Diambilnya HP Tion Nampak ada sebuah pesan  dari nomor tanpa nama, 
“Haaaiii….”bunyi pesan itu.
namun Tion tidak menghiraukan pesan itu, dia malah asik nonton video porno yang sedari tadi ia putar.

Malamnya setelah belajar Tion membuka  HP dan menelpon nomor tanpa nama yang tadi sore ia dapati.  Karna tak ada jawaban lalu Tion mengacuhkannya lagi Dan bergegas tidur. Di tengah lelapnya tertidur Tion bermimpi bertemu dengan Ayahnya yang Setahun lalu meninggal karna kecelakaan sewaktu pulang dari kantor.
“Ayaaaahhhhhhh.. . . .” triak Tion, Namun Ayahnya berjalan menjauhi Tion.
Tion terus berlari mengejar Ayahnya. Ketika tepat di belakan Ayahnya Tion berkata,
“Tion rindu,,,” seketika suasana menjadi hening dan Ayahnyapun berhenti. “ Tion, ingin ikut Ayah,Tion sayang sama Ayah, Tion kesepian tanpa Ayah di rumah, Ibu selalu sibuk dengan kerjaan kantornya, Tion dirumah sendiri. Berhari-hari Tion berdo’a kepada Tuhan agar di pertemukan dengan Ayah walau itu di dalam mimpi, Dan sekarang Tion bertemu dengan Ayah. Ayah, Tion mohon (sambil berlutut di belakang  Ayahnya, namun Ayahnya tetap membelakangi Tion), ajaklah tion bersama dengan Ayah (Tionpun menangis), Tion rindu sosok kehadiran Ayah di rumah, Tion mohon Ayah.”
Ayah Tion membalikan badannya dan berkata,
“Tion,Berdiri nak….!! Perintah Ayahnya. Tionpun berdiri dan menatap wajah Ayahnya, air mata Tion kembali membasahi wajahnya “kamu adalah satu-satunya anak laki-laki Ayah, dan sekarang hanya tinggal kamu yang menemani Ibu kamu, kedua kakamu telah hidup bersama keluarganya masing-masing, jika kamu ikut dengan Ayah bagaimana dengan Ibu kamu.”
“Tapi yah . . . .”potong Tion pada kalimat Ayahnya.
“Di atas sini Ayah tahu apa yang kamu lakukan, semuanya Ayah tahu. Ayah tidak suka dengan kegiatan-kegiatanmu akhir-akhir ini. Rubahlah Nak sebelum semuanya terlambat. Kamu harus bisa untuk menerima keadaan Sayang, Ayah disini akan selalu menjaga kamu dan Ibu kamu, jadi kembalilah nak, kepada Ibumu.  Simpan ini untuk menjagamu.”
Alarm Tion berdering, lalu ia terbangun. Merasakan ada yang beda pada lehernya Tionpun berteriak memanggil Ayahnya “Ayyaaaahhhhh…..” lalu berlari mencari Ibunya.
“Ibu dimana Ayah,..” Ibunya yang saat itu sedang menyiapkan sarapan seketika lalu menghampiri Tion yang sedang menangis.
“Tion kamu kenapa nak kenapa kamu menangis,..??”
“Ibu Ayah dimana , semalam Ayah pulang dan memberikan kalung ini untuk Tion, sekarang dimana Ayah Bu. . .” Namun Ibunya terdiam dan malah menangis. “kenapa Ibu malah menangis..??” Tanya Tion kembali.
“Nak kalung itu memang punya Ayahmu yang dulu Ibu kasih saat kita belum menikah, dan sesaat sebelum Ayahmu meninggal Ayah menginginkan kalung ini Ibu serahkan untukmu, Dan semalam Ibu pakaikan kalung itu untukmu nak.”
“Tapi semalam ayah datang, Ayah tahu akan semua hal yang kulakukan beberapa hari ini, Ayah bilang .,,,” Lalu Tionpun terdiam.
“Ayah bilang apa nak, dan apa yang kamu lakukan .. .. ??? kenapa kamu diam. . .??” Tanya Ibu dengan tangisnya.
“Maafkan Tion Bu, Ayah bilang tidak suka dengan kelakuan Tion beberapa hari ini,” lalu Tionpun berlutut di hadapan Ibunya. “ Tion, Tion Gay bu, ia Tion Gay. Tiap kali kewarnet Tion selalu membuka situs porno gay Bu, Gak tahu kenapa sejak Ayah pergi dan sejak apa yang dilakukan Roni kepadaku beberapa waktu itu Tion menjadi seperti ini. Dalam hati Tion selalu berusaha untuk melepaskan apa yang menghantui Tion tapi, Tion tidak bisa, Tolong Tion Ibu maffkan Tion.”Tionpun langsung mencium kedua kaki Ibunya.
Air mata yang keluar dari mata Ibu Tion semakin mengalair deras, hingga ,menetes mengenahi kepala Tion.” bangun Nak, Ibu maafkan kamu, dan segera kamu minta maaflah kepada Tuhan, Restu Ibu telah ku berikan untukmu dan sekarang kamu hanya tinggal meminta maaf kepada Tuhan.” Kemudian merekapun saling berpandangan dan memeluk satu sama lain.
“ Makasih Bu, Tion janji akan selalu menjaga Ibu untuk Ayah dan Tion juga akan merubah semua sifat buruk Tion saat ini, Terimakasih Bu..” Kembali Tion berlutut dan mencium kedua kaki Ibunya.

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya, besar harapan penulis tolong tinggalkan jejak dalam kolom komentar, terimakasih....