Wednesday, 27 June 2012

Cinta Dan Perjuangan



Aneh, ya itulah yang terdapat dalam benakku aku penyuka sesama jenis. Entah apa yang menyebabkan aku seperti ini, bawaan lahir, atau apalah aku benar-benar tidak mengerti tentang semua kelainan seksualku ini. Bahkan aku hanya bisa memendam perasaan saat aku mencintai seseorang, aku tidak begitu siap dengan respon dengan teman-teman yang bisa saja menganggapku orang gila karena dengan sangat bodohnya menyukai sesama jenis. “biarlah waktu yang menjawab pertanyaan yang bertubi-tubi itu “pikirku dalam hati.
            Namaku rizal aryandi ramadhani, tapi entah kenapa aku lebih sering di panggil rama daripada rizal begitupun dengan orang tuaku yang seiring dengan berjalannya waktu aku enjoy dengan panggilan itu. Aku terlahir seperti yang lain memiliki tubuh yang sempurnatetapi setelah menginjakkan kaki di SMP lebih tepatnya kelas , aku menemukan ada yang aneh dengan perasaanku yang semakin hari semakin jelas bahwa aku adalah penyuka sesama jenis. Aku menyukai renal pada saat aku SMP dan itu hanya bisa aku pendam sendiri saja tanpa ada 1 orang pun yang tau terlebih teman-temanku yang pasti tidak akan mengeti tentang keadaanku yang seperti ini. Kejadian dari SMP sampai dengan sekarang aku menimba ilmu di salah satu SMA ternama di kotaku aku lalui dengan begitu banyak tekanan yang sangat menyiksaku. Ya, aku sekarang kelas 2 SMA. Aku cukup di kenal di sekolah karena memang aku adalah pemain volley yang lumayan di gemari dan diteriaki para perempuan saat bertanding ataupun hanya sekedar latihan saja. Sekarang aku 17 tahun dengan tinggi badan 169 cm, berat badan 58, dan dengan kulit sawo matang tapi lagi-lagi aku malas menjalani semuanya bahkan hanya demi sebuah statuspun aku enggan berpacaran dengan seorang wanita karena memang aku tidak tertarik sedikitpun kepada kaum hawa itu. Aku terlahir di keluarga sederhana dan beruntungnya aku untuk sekedr makan saja aku sudah bisa bersyukur karena keluargaku ada di pontianak itupun hanya kerabat dekat saja, orang tuaku sudah meninggl ketika aku masih di bawah umur dan itu membuatku sangat terpukul sekali dan sempat putus asa dalam menjalani hidup tp untungnya ada tante aku yang benar-benar peduli terhadap masa depanku kelak, alhasil aku sekolahkan di kota yang lumayan besar ini dengan mengandalkan kos-kosan sebagai tempat tinggal dan dari situ pula aku mulai mengenal dan punya teman-teman banyak di kota yang sekarang aku cintai ini walaupun bukan kota kelahiranku sendiri. Haduh …. Di sesi perkenalan aja udah membuat tangan aku pegal, udah kali ya perkenalannya aku anggap kalian telah sangat baik mengenalku.wkwkwk
            “ nis, dikelas kamu udah ulangan kimia belum ?”tanya ilan yang masih saja tetap menunduk sibuk memakan makannanya.
            “udah, emangnya kenapa, lan ?”tanya balik anisa yang ternyata sudah menemukan akal busuk iln.hehe
            “yaelah nis, apalagi kalau bukan bocoran yang anak ini inginkan ?”menunjuk ilan sembari menjitak kepalanya pelan.
“arrrggghhh……. Sakit bego !”rengek ilan
            “ekh liat deh kakak kelas itu. Kalau gak salah namanya ANGGA SASTRA WIJAYA benergak ram ? kamu kan temen volley nya ??tanya anisa bertubi-tubi yang membuatku bingung mencari celah untuk menjawab pertanyaannya.
            “iya anisa MANIS”ke tekankan kta manis agar pipnya lebih merona merah.hahaha
            “akh kamu bisa aja. Udah tau semua orang juga aku manis. Ini kan gara-gara aku sering makan loly pop. Iya gak lan ?tanyanya ke ilan yang masih saja sibuk dengan makanan yang sudah d pesan di kantin ini.
            “apa ? nggak dengar tadi.” Mendekatkan kuping ke bibir anisa yang manyun karena oertanyaannya tidak di tanggapi. Entah emang si anisa sendiri yang ngomongnya kurang keas apa emang si ilannya yang budeg. Karena jujur saja aku mendengar apa yang di bicarakan oleh anisa temanku yang doyan bahkan maniak sama yang namanya permen loly pop itu. Berarti sudah ketauan dong jawabannya. Hehehe jangan di lanjut ya nanti ada yang marah loh ? wkwkwkw
            “kamu bisa nggak mintain no. hape nya, ram ?masih mengemut dan menggengggam loly pop di tangannya itu.
            “iya dah. Apa sih yang nggak aku lakuin buat sahabat au yang tercinta ini ? apapun akan aku lakukan ..hahahay!”sengaja akau mendramatisir kata-kataku supaya si anisa tambah merah pipinya.haha jadi kan lucu kalau gitu kaya badut ancol .wkkwkwkw
            “hahaha….. “ tawa ilan menggema.
            “akh bisa aja kamu, ram ? masa sih sampai segitunya ?’pipinya makin memerah kaya pake blash-on atau apa sih pokoknya saya tidak tau yang suka di pake cwe pada d pipi itu loh ? tau kan ?.
“ya uda aku mau ke kelas dulu ya ? kayanya juga bel sebentar lagi mau bunyi tuh. Cepetan lan tuh makannya nanti mubadzir lagi tuh makannan. Tapi gue bantu ya sedikit hehe” mencomot ( alah bahasanya pasti gak di mengerti ama pembaca ) mie yang ada di mangkok itu.
            “ya elah ram, kalo mau pergi, pergi aja sana jangan pake bantuin segala. Lagian aku gak butuh bantuanmu tuh .huhhh gak modal kamu ram.”rengek ilan yang protes karena mienya aku comot.hehe
            “gak ikhlas banget sih lo lan. Ya udah pamit dulu ya ?bye”pamitku pada mereka berdua.
Akupun melangkah dengan gontai dan lemah karena jujur saja aku menyukai cowo yang bernama ANGGA SASTRAWIJAYA itu. Tapi malah si anisa menyukai dia juga, jadi ya sudah lah dia lebih pantas untuk angga daripada aku. Pikirku dalam hati.
Tapi penderitaanku memanglah belum berakhir selain itu yang harus aku fikirin aku sekarang jam pelajaran MATEMATIKA yang aku yakin semua siswa disini tau klau guru matematika kelas XI adalah guru yang paling ketus dan menyebalkan. Tidak tau ama maunya dia yang jelas setelah dia masuk yang tadinya kelas hiruk pikuk dgn segala kegiatan bisa langsung hening dengan hitungan beberapa detik, dan entah mengapa setiap pelajaran matematika aku masih saja selalu merasa tegang. Tapi yang semakin membuat aku gak konsen dgn pelajaran hari ini apalagi  kalau bukan perkataan si anisa yang menyuruh gue buat minta no. hp ANGGA SASTRAWIJAYA. Walau aku akrab tapi tetep saja aku malas klau jdi mak comblang masalahnya selalu saja jadi kambing congek klau mereka lg ketemuan. Tp apa yang bisa aku lakukan selain aku nurut ke dia karena memang dilah sahabat yang terbaik selain ilan tentunya. Aku harus rela berkorban demi seorang sahabat. DEMI SAHABAT !!!!

Akhirnya waktu yang di tunggu2 oleh penghuni sekolah ini pun datang juga dimana bel pulang adalah dambaan dari setiap anak sekolah dimananapun. Tapi sebagai siswa yang baik, aku harus latihan terlebih dahulu. Ya, latihan volley ball yang selama ini membuat cwe2 di sekolahku meneriakiku termasuk kak angga yang di taksir oleh si anisa. Anisa dan ilan sudah pamit dari tadi dan aku berniat untuk pergi ke toilet dan gak mau menyia-nyiakan waktu karena kalau sampai aku telat pastilah hukuman yang berat akan menimpaku.
Ketika aku berjalan perlahan ke toilet yang tentunya melewati kelas XII IPA.3 yang itu adalah kelasnya kak angga. Kenapa aku manggil dia dengan sebutan kakak karena aku sendiri menghargai betul apalagi kalau udah menyangkut umur karena orang tuaku sendiri yang mendidikku untuk selalu menghargai apapun klau kita masih ingin di harai dalam hidup kita. Aku sempat melihat kak angga senyum ke arahku yang sontak membuat pupiku memerah dan untuk menghinarinya aku hanya bisa tertunduk agar tak di ketahui oleh temen2 apalagi kalau kak angga mengetahuinya, akupun hanya bisa membalas senyuman seramah mungkin. Saat aku akan menutup pintu toilet dari dalam ternyat ada yang menahan pintu dan betapa terkejutnya bahwa orang itu adalah kak angga yang langsung saja masuk  nyelonong tanpa permisi kepadaku yang memang sudah berada di dalam duluan.
“eh…kak mau ngapain keda..lam ?emangnya di sebelah gak ada yang kosong ?” gugup banget aku yang negor dia, sebisa mungkin aku menutupi kegugupanku di hadapan dia.
“aduh sorry ya ram aku kebelet banget nih.!!”membuka celana depannya yang langsung saja memancarkan air yang begitu banyaknya dari kejantannannya.
‘eh…”aku hanya bisa menanggapi itu saja.
“kenapa masih diam / katanya mau ganti baju ? tp kok malah diam aja / cepet gih ganti baju nanti telat baru tau rsa kamu.!”cerosos kak angga sambil membuka seragam putih abu2 nya dan menggantinya dengan kaos team volley sekolah kita.
“eh..iy…iya kak. Ne juga mau ganti baju kok ???hehe”sebisa mungkin aku menutupi kegugupanku.saat aku ganti baju dia mulai bergeming.
“ram …”
“eh..hmmm….”
“aku suka kamu. Mau gak jadi pacar aku ?”
“hah…eh…apa ?”jujur aku merasa tidak percaya dengan semua itu
CUP
Dia langsung menciumku dengan lembut, terasa sangat lembut dan hangat ketika bibirnya tepat menyentuh bbirku dan kecupan itu berubah menjadi lumatan. Ya, kami saling melumat bibir aku. Tanpa terasa aku juga sangat menikmati lumatan tiu dan perlahan aku mulai membalas apa yang kak angga lakukan terhadapku. Lidah kak angga mulai memainkan lidahku dengan mahirnya. Akupun tersadar setelah ada yamng memanggil nama kak angga beberapakali sontak aku pun terkejut dan langsung saja mendorong tubuh kak angga agar menjauh dariku. Tanpa pikir panjang aku keluar toilet agar kak angga tidak mengejarku.
Arrrggghhh aku sangat tidak konsen sekali latihan hari ini. Jujur aku masih kefikiran kak angga saat di toilet tadi, apa maksudnya dia berbicara seperti itu ?apa dia hanya ingin mempermainkan perasaanku saja ? mudah2an seperti itu karena aku sendiri tidak mau menyakiti dan menghianati sahabatku,Anisa. Sudah 3 kali aku di marahi oleh pak sofyan, pelatih volley kami karena memang aku yang tidak konsen setelah kejadian itu smentara kak angga hanya tersenyum manis melihat tingkah lakuku yang sperti ini d hadapan temen-temen.
Akhirnya latihan volley kali ini selesai. Aku buru2 saja keluar agar tidak bertemu kak angga dan ekh ternyata orang itu malah ada di depan gerbang dengan menduduki motornya yang berwarna biru itu. Dia tersenyum ke arahku, aku sempat menoleh kebelakang kali aja aku yang bener2 geer, tp ternyata tidak ada siapapun di belakan. Jadi bener senyuman itu di tuukan kepadaku. Tanpa menghiraukan senyumannya yang sangat manis itu aku langsung saja nyelonong pada saat melewati dia dan dia menahanku dengan cara mengenggam lenanku dengan erat sekali karena aku sendiri sempat merasakan sakit pada lengan kecilku ini.
“pulang bareng yo ?”ajaknya kepadaku
“aku masih bisa berjalan kaki.”tukasku
‘yakin mau jalan kaki ? ayolah sekali ini aja jangan sombong gitiu ?”rayunya memelas.
“gak mau tetep gak mau jangan pernah paksa orang kaya gitu dong. Pikirkan juga perasaan orang. Jangan egois seperti itu.”jawabku sedikit sewot.
“ayo naik gak usah sungkan lah. Sama temen 1 ekskul ini kan ?”masih memegang tangan dan mengiringku untuk menaiki motornya. Aku langsung menekuk mukaku dan langsung saja menaiki motornya.
Tanpa intruksi lebih lanjut, akupun langsung dibawanya entah kemana. Kamipun ketika di jalan diam tanpa bergeming sedetik pun karena memang sejak kejadian di toilet itu aku sedikit canggung kepada kak angga.dan ternyata aku dibawanya ke pantai yang menurutku sangat indah dan menakjubkan memang tuhan adalah pencipta alam yang terbaik.
“ngapain aku dibawa kepantai”
“karena ada sesuatu yang ingin aku katakan kepadamu tentang pesaanku.”menatapku tajam dan telah membuat aku gelagapan.
“tentang apa ?”jawabku menunduk.
“rama……”mengangkat wajahku dengan tangan kanannya.
“eh…mmmm…”mencoba memalingkan muka agar tidak menatap matanya.
“aku suka kamu…. Harus berapa kali gue blang,aku sayang sama kamu, aku cinta kamu, kamu harus percaya ama aku, ram.?”tatapannya semakin jitu membuatku gelagapan.
Senang, bahagia, itulah yang sekarang aku rasakan dalam hati, tapi entah mengapa ada rasa yang mengganjal saat rasa itu ada dalam hatiku. Aku masih bingung apa yang harus aku lakukan. Tiba-tiba aku meraskanpusing yang teramat, akupun hanya bisa memegang kepala berharap agar rasa sakit ini segera hilang. Dan tiba-tiba aku merasa lemas dan pandanganku semakin buyar dan tiba-tiba semua GELAP !!!!!


20.00
Aku baru terbangun dan rasa berat dan sedikit sakit masih dapat kurasakan, aku selalu mencoba untuk membuka mata dengan sekuat tenaga agar aku segera mengetahui apa yang terjadi kepadaku dan ketika mataku terbuka secara perlahan aku dapat menangakap seburat cahaya dan sekan lama semakin jelas dan baru aku sadari kini aku lemah tak berdaya di sebuah ruangan yang semuanya serba putih dan aku perkirakan bahwa aku ini berada di rumah sakit. Aku mendengar ada suara tangisan yang mengiang di telingaku dan ketika mengarahkan pandanganku ternyata orang itu adalah kak angga yang sedang mengangis tersedu-sedu di pojok ruangan dengan memegang secarik kertas yang entah apa isinya aku tidak tahu.
“arrrgghhh…….. ‘aku mengerang kesakitan saat mencoba untuk bergerak.
“ekh ram, udah sadar ya /syukur deh klau gitu.”mengusap air mata yang sempat terjatuh dan memang matanya terlihat sembab.
“kok kak angga nangis ?? ada apa kak / adakah yang terjadi pada aku / katakan dengan jujur kak “tanyaku bertubi-tubi.
“setelah aku yakin aku ingin kamu, kenapa harus ada yang menghalangi kita? Kenapa ?seolah-olah waktu tidak mengijinkan aku untuk tetep terus bersamamu. Sungguh tidak adil semua ini !!”
“maksud kaka apa ?”tanyaku yang memang tidak mengerti apa2.
“kamu kena kanker mata ram,?”sembari menangis tersedu2. Sungguh aku nggak sanggup melihat kak angga seperti ini.
“APA ? GAK MUNGKIN KAK ?”jawabku berteriak
“iya, dan kalau sampai 5 hari gak mendapatkan donor mata kamu kemungkinan nggak akan tertolong. Jadi saya putuskan buat mendonorkan mata aku buat kamu, karena aku sungguh cinta kamu,ram !”tatapan keseriusan sangat terlihat di mata sayu dan sembab kak angga.
“kak gak boleh gitu, biarlah aku mati toh gak akan ada yang peduli.terus kalau kakak mendonorkan mata terus aku sama siapa ? percuma kak gak akan menyelesaikan masalah kak. Lebih baik aku susul orang tua yang udah tenang di surga. Aku udah kangen dengan mereka ?”
“ya udah lah kita harus sama2 berjuang untuk tetap kamu hidup. Aku juga gak akan membiarkan kamu ninggalin aku sendirian. Aku sudah terlalu cinta kamu, ram ?”
“….”aku hanya terdiam tak bisa menjawab kata2 kak angga yang membuatku terharu.
Sesaat kemudian aku menangis tak tentu arah pkoknya aku benar-benar tidak percaya dengan semua ini. Apa emang ini sudah takdirku ?tp lagi lagi aku gak bisa menyalahkan waktu dan keadaan. Mungkin ini sudah di takdirkan seperti ini. Kalau memang keinginan tuhan seperti ini akau tidak bisa berbuat apa2.
Sedangkan anisa datang ketika kak angga tertidur dan anisa sangat mengagumi wajah kak angga yang memang aku akui sangat tampan apalagi ketika tertidur sperti itu. Anisa berpesan kepadaku bahwa dia sangat cinta kepad kak angga dan si anisa ingin aku untuk membantu anisa dalam mendapatkan kak angga. Aku semakin bingung di sisi lain kak angga masih tetap menjagaku, terlihat sekali ketulusan dalam matanya. Dan sungguh aku tidak bisa menolak tatapan serius kak angga kepadaku. Dan ketika aku akan berani menyampaikan tentang anisa akupun kikuk, benar-benar mati gaya di buatnya. Alhasil aku tidak berhasil menyampaikan pesan anisa yang bilang ke aku bahwa kak angga harus tau tentang perasaannya. Akh sungguh bingung saat ini malam ini juga, sebelum tidur aku harus bisa mengatakan semua pesan anisa kepada kak angga. Takut semua terlambat, takut aku terlanjur pergi ke surga dengan tenang. Lagipula aku gak mau meninggal dalam keadaan yang masih ada pesan yang belum tercapaikan. Huhh mudah2-an seiring dengan berjalannya waktu keberanianku muncul untuk menyampaikan apa yang di bilang anisa kepada kak angga.
Sudah 2 hari tetap saja tidak ada yang mendonorkan mata buat aku, aku hanya bisa pasrah saja menghadapi penyakit ini dan rasa sakit terkadang muncul beberapa waktu. Aku sungguh sudah tidak peduli dgn semua yang ada dalam hidup ini, ini kehendak tuhan tidak boleh aku menolak semua. Ini sudah terjadi dan aku rasa yang terjadi terjadilah tak mungkin bisa dirubah.dan aku sungguh tidak mengerti apa yang ada dalam fikiran kak angga sehingga dia mau-maunya menemaniku waktu demi waktu dan tak sungkan membuat aku tersipu malu dan tentunya selalu saja pipiku memerah dan tiu membuatku lagi2 menunduk tak berdaya.hehe dia selalu ada disaat aku butuh dan selalu menghiburku disaat aku kehilangan selera entah makan, mengobrol atau apapun dan hebatnya moodku selalu kembali dan aku makin menyukai kak angga. Arrrggghhhh dia selalu saja bisa membuat intensitas rasa sukaku ini semakin  meningkat saja. Dan aku sudah putuskan akan tetap bilang kepada kak angga bahwa anisa suka dia tapi aku juga telah merubah pendirianku bahwa aku ini berbelok menyukai dan mencintai kak angga dan aku akan mempertahankan itu demi cinta kita berdua. Tapi tentu saja semua itu ada waktunya. Dan aku yakin aku bisa sembuh dari penyakit ini dan bisa memperjuangakan kita berdua berkat orang yang selalu ada di sisiku. Ya kak angga orangnya. Bahkan aku sungguh tidak percaya dengan semua ini, dengan kak angga yang sekarang ada dipelukanku, yang sekarang selalu ada di sisiku, yang sekrang bertekuk lutut dihadapanku karena CINTA.
Aku sudah tidak peduli dengan semua orang yang akan bilang aku pengkhianat, perebut gebetan orang, atau apalah yang jelas aku suka sama kak angga dan aku ingin dia selalu ada di sisiku. Dan aku harus mempertahankan cinta yang menurutku akan membuat bahagia.
Esok harinya aku hanya bisa terdiam di dalam dekapan kak angga yang tentunya menghangatkan di pagi hari yang cukup dingin ini. Tadi pagi anisa sempat menghubungi bahwa dia akan datang menjengukku kembali untuk yang kedua kalinya setelah yang pertama yang hanya memaksaku untuk bilang ke kak angga bahwa dia mencintai kak angga, mudah-mudahan yang kedua kali ini tidak seperti ini dan tidak merubuhkan pendirianku yang telah ku bulatkan kemarin malam. Setelah sekian lama kami terdiam akhirnya aku memberanikan diri unrtuk memulai percakapan yang memang terpaksa kulakukan karena sejujurnya aku hanya ingin berada di dekapan hangatnya kak angga.
“kak….”aku mulai bersuara.
“hmmm…”jawab kak angga
“aku mau pipis ?”tanggapku dengan sedikit malu dan kurasakan pipiku memerah mungkin juga karena menahan malu yang saat ini kurasakan.
“ayo kalau begitu biar kakak papah, Hati-hati jalannya. Kakak juga tau klau km masih merasakan pusing di kepalamu”jawab kak annga sembari memapahku menuju WC yang memang sudh tersedia di rumah sakit ini.
Aku hanya bisa menunduk mengiyakan tanpa bisa berkata apa-apa karena aku merasa pipiku semakin memerah saja. Aaarrrrgghhh kak angga memng selalu membuatku gelagapan dan malu seperti ini.
Ketika aku kembali dari toilet ternyata anisa sudah ada menungguku di sofa tempat yang biasanya kak angga gunakan untuk tidur siang. Begitu dia melihat aku dan kak angga keluar dari WC langsung dia menyapa kak angga bukannya aku yang memang seharusnya dia lakukan karena memang ku yang sakit. Huhhh dasar tean yang jahat dia.
“ekh kak angga ada disini juga ya ?kemarin kenapa gak ada pas aku jenguk rama disini ?”
“mungkin emang lagi keluar aja.”jawab kak angga yang masih memapahku menuju kasur.
Aku hanya cemberut melihat percakapan mereka lebih tepatnya melihat pipi anisa yang lagi2 memerah saat melihat mata kak angga. Entah kenapa aku jadi tidak suka sama anisa, mungkin juga karena rasa cemburu yang udah mendesak dalam hati tapi bagaimanapun aku harus tetap menahan dan mengontrol rasa cemburuku terhadap anisa yang masih saja menggoda kak angga terus menerus. Aku hanya bisa cemberut, kak angga melihat aku yang cemberut dan langsung saja dia beralih ke arahku dan dia mengajakku untuk ikut bergerombol dengan percakapan dia dan anisa.
‘kenapa diem terus ram ?”sapa kak angga kepadaku yang masih saja cemberut melihatku.
“ng…nggak ke,,,kenapa napa kok. Emang lagi pengen diam aja.”jawabku agak gugup.
“iya kau ram, biasanya juga kau selalu saja nyerocos. Tapi tumben kali ini diem. Oiya apa emang ini efek dari sakit kamu ya ? emangnya kamu sakit apa ?”
Kak angga langsung menatapku setelah anisa menanyakan  apa yang terjadi denganku. Aku yang tau tatapan itu bermaksud menanyakan beritahu atau jangan keadaanku yang seperti ini langsung saja aku gerakkan telunjukku sebagai isyarat bahwa jangan beritahu anisa. Karena sungguh aku masih belum siap melihat sahabatku bersedi, mungkin setelah aku pergi ke surga nanti dia juga akan tahu apa yang terjadi terhadapku.
“ilan kemana ?”jawaku mencoba mengalihkan pembicaraan.
“tadi dia ngerjain tugas dulu. Emang sok sibuk dia. Sok pinter.”jawab dia yang langsung mengundang gelak tawa dariku padahal memang tidak ada yang lucu dari kata-kata yang keluar dari mulutnya.
“bukankah si ilan yang lebih pinta dan bahkan paling pintar dari kita bertiga ?”aku bertanya kepada anisa yang langsung dijawab dengan anggukan dan ekspresi muka yang kecut. Mungkin dia merasa tersinggung dengan kaka-kataku. Hhaha tak apalah tapi emang itu kenyataannya kok.
“ya udah deh aku mau pulang dulu. Mau nganter mama ke bandara dan owh ya ne ada apel  buat kak angga dan kamu, di makan loh awas kalo gak di makan ?”pamitnya sambil menaruh parcel apel yang entah di berikan untuk siapa. Mungkin untuk kak angga karena yang pertama disebutkan juga kan kak angga. Huhh lagi2 aku tidak menerima semua itu.
“iya hati-hati di jalan nis.”jawabku utuk mengantar kepergian anisa dari ruangan ini.
Akhirnya anisa pu pergi dari ruangan ini. Dan perlahan kak angga langsung mengambil sebuah apel dan mengupasnya sambil bergeming, entah itu sebuah nyanyian atau apalah karena memang aku tidak mendengarnya dan perlahan-lahan mataku mulai cape dan untuk yang kesekian kalinya aku tertidur.
Aku terbangun saat mendengar suara adzan rumah sakit. Tnpa aku sadari aku melihat kak angga sedang duduk tertidur dan lagi-lagi menggenggam tanganku yang entah kenapa selalu membuatku merasa nyaman dan tenang. Tanpa sengaja aku membangunkannya.
“ekh.. ram udah bangun ?gmna tidunya nyenyak gak ?”tanya kak angga yang masih sibuk memulihkan kesadarannya dari bunga tidur yang mungkin tadi mengusai dirinya.
“ekh kak. Iya udah”jawabku yang alhamdulillah rasa canggung dan malu yang selama ini ada perlahan hilang dan tergantikan oleh rasa cinta yang aku pikir akan semakin dalam saja.hehehe
Kamipun sejenak terdiam karena memang tidak ada pembicaraan yang menarik selain hany abisa terdiam dan menikmati heningnya keadaan. Kemudian aku teringat pesan dari anisa yang sebelum pulang sempat berbisik kepadaku untuk sekedar mengingatkan bahwa cepat bilang kepada kak angga tentang perasaannya, sntak akupun langsung tergoda untuk memulai percakapan.
“kak..kakak tau gak anisa ?”tanyaku dengan bodohnya.
“anisa yang tadi bukan ? iya, emangnya kenapa ?”jawab dia sedikit tersenyum dan masih menggenggam lengan kiriku dengan erat.
“dia suka ama kakak!”jawabku to the point, karena kalau di ulur2 bisa-bisa nyaliku ciut dan tertunda lagi kesempatan yang mungkin saja tidak akan datang lagi setelah aku meninggalkan dunia yang menyenangkan ini apalagi setelah aku bertemu lak angga.
“terus?itu kan perasaan dia. Kakak tetap cinta kamu ram?”jwabnya sambil mencium keningku dengan lembut.
“tapi bukankah dia lebih pantttas daripada aku yang haaanya akan membawa   malapetaka terhadap kakak ?”jawabku sedikit mengecutkan ekspresi mukaku.
“loh, emangnya siapa yang berbicara itu sama kamu. Perasaan kakak gak pernah ngomong seperti itu.”jawab kak angga masih dengan genggamamannya yang semakin erat di pergelangan kiriku.
“bukan siapa-siapa yang bilang sperti iiitu tapi jujur saja hatiku merasakan seperti itu. Aku merasa sangat tidak pantas untuk mendampoingi kakak. Bukankah akan sangat bahagia jika kakak dengan anisa menjalin suatu keluarga kecil ?”
“tapi kakak maunya sama kamu bukan dengan dia. Cinta mengatakan kakak harus terus bersama kamu.   Kakak sssendiri yakin bahwa cint akan membuat kita bahagia selamanya.
“ya sudahlah. Yang sekarang kita fokuskan hanyalah untuk mencari pendonor matamu yang waktu kita tinggal 3 hari lagi. Kakak jujur gak mau kehilangan kamu karena kakak akui bahwa hanya kamu yang membuat kakak bahagia seperti ini”jawab kak angga yang begitu membuatku terenyuh mendengar kata janji yang menurutku sangat tulus yang dapat dilihat dari sorot matanya.
Aku hanya bisa terdiam mendengar kata-katanya dan entah ini hanya kegeer-anku atau apa memang benar tatap matanya seolah menjebakku untuk mempercayai kata hatinya dan tiba-tiba bibirnya perlahan mendekati  bibirku dan,
CUP
 dengan lembut dia pun mengecup bibir merahku.  Entah setan dari mana datangnya aku tergoda untuk membalas ciumannya yang selalu membuatku melayang ke angkasa dan aku menikmatinya. Ciuman itupun semakin dikuasai oleh nafsu, yang tadinya hanya sebuah kecupan berubah jadi lumatan yang membuatku semakin merasakan kenikmatan yang diberikan bibirnya. Dan tiba-tiba ada yang membuka pintu dengan sangat keras.
BRAAKKK !!!
Kak angga terus saja melumat bibirku dengan nafsu sementara aku hanya terdiam tidak mebalas lumatannya karena aku baru saja tersadar bahwa di depan pintu ada 2 oraang yang masuk dan mereka tentu saja melihat kejadian ini dan sungguh tak kusangaka mereka itu adalah ILAN DAN ANISA. Akupun perlahan mendorong badan kak angga agar menjauhi tubuhku dan itu berhasil membutanya sedikit kecewa dan kak anggapun langsung menoleh kearah di mana kedua sahabatku itu berada, sempat ada rasa terkejut yang ditimbulkan fdari ekspresi wajah mas annga tetapi ekspresi itu berubah menjadi datar setelah anisa menjatuhkan sebuah loly pop yang memang sering ia genggam untuk kemudian di emutnya.
PLUKKKKK. Terdengar permen bergagang itu pun jatuh kelantai dan aku melihat betul tangan anisa bergetar tak karuan, sungguh ekspresi muka yang sangat tidak bisa di tebak.
“APA-APAN KALIAN INI ? DAN KAMU RAMA BISA-BISANYA YA KAMU MENGHIANATI SAHABATMU YANG TELAH LEBIH DULU SUKA DAN BAHKAN CINTA KEPADA KAK ANGGA.” Kata anisa dengan emosi yang aku rasasudah memuncak dari tadi dan dengan cepat anisa pergi meninggalkan ruangan yang hening karena kejadian yang baru saja terjadi itu. Sementara ilan aku lihat dia hanya diam dengan tatapan tak percayanya tapi dia tidak meninggalkan kita berdua dan hanya berdiri tak bergeming.
“aku bisa jelasin ini semua lan”kulihat ilan mendekati kami berdua yang masih erat saling menggenggam.
“aku sudah tahu semuanya dari cara sikap kamu ketika melihat kak angga bermain voolley ataupun ketika kak angga tersenyum manis kepadamu. Dan aku mengerti itu karena aku adalah sahabatmu yang akan selalu coba ngerti apapun keadaannya.
“makasih ya lan kamu udah mendukung hubungan kita yang aku sendiri tahu ini semua salah, tapi aku benar-benar ingin bersama ra aapapun yang terjadi.”ujar kak angga kepada ilan dan aku melihat ada air mata yang mengalir menuju pipi besihnya.
“yasudah bisarlah aku yang akan menjelaskan semua kepada anisa dan aku harap anisa akan mengarti dengan semua ini.”ucap ilan.
“bukan hanya kau, tapi kita berduapun berharap seperti halnya kau.  Tapi ada yang mau aku jelaskan mengenai rama padamu dan aku harap kau bisa menjelaskannya kepada anisa.”jawab kak angga sembari mengusap air maytanya.
“tentang apa ? hahh sudah aku duga ada yang di sembunyikan dari kalian berdua. Mata memmang tidak bisa bohong !”timpal ilan yang memang sangat pintar membaca pikiran dan keadaan. Mungkin memang dia bukan pintar tap jenius banget.pikirku.
“rama mengidap penyakit kanker mata dan kalau sampai 3 hari kedepan dia nggak mendapatkan pendonor mata mungkin dia tidak akan selamat.”ucap kak angga getir dan agi-lagi dia mengucapkan itu dengan meneteskan air mata yang perlahan jatuh ke pipi tirusnya.
Sementara ilan juga ikut menangis yang mungkin tak tega melihat aku yang menangis tersedu-sedu sedari tadi kemudian diapun memelukkku dan menaruh kepalaku di dadanya, akupun hanya bisa semakin terisak di dadanya yang menurutku  didang.
“tenang ram aku akan coba menjelaskan itu semua sama anisa”ucap ilan yang mungkin ingin mencoba menenangkan kegusaran hatiku saat ini dan aku rasa itu berhasil.
Akupun hanya bisa terdiam dengan rangkulan tangan tegap kak angga dan hanya bisa melihat punggung ilan yang semakin lama semakin tidak terlihat dan kemudian lenyap dari pandanganku.

Ilan pov*
Akhhh aku harus bisa membuat anisa mengerti akn keadaan rama begitupun kak angga yang dimana aku sangat mengerti semua itu tapi aku juga tahu bahwa anisa sangatlah menyukai sosok yang memang jadi penggemar wanita-wanita di sekolah. Ya, aku sekarang sedang berada di rumahku dan menunggu anisa datang untuk menjelaskan semuanya seperti yang di ucapkan kak angga kemarin. Anisa pun datang dengan ekspresi ketus dan kecut mungkin dia memang masih tidak rela menerima keadaan ini semua.
“ada apa mau menemuiku ?”tanya anisa yang masih saja mengemut loly pop nya yang aku piir gimana kalau tidak ada loly pop di tangannya. Memang terkadang cwe tidak bia di tebak sihh, aku pun merasakan betul yang terjadi pada pacarku.
“jangan ketus gitu dong nis ? aku akan menjelaskan yang kemaren itu.”jawabku yang dengan sabar menahan emosinya.
Kulihat mata anisa mendelik dan mangambil ancang-ancang untuk pergi meninggalkanku tapi usahanya batal saat aku bisa menahan pergelangan tangannya dengan kuat. Dan terlihat ekspresi terpaksa pada wajahnya saat dia mendudukkan badannya di kursi kembali.
“kamu harus ngerti”
“ngerti tentang apa sih lan ? aoakah aku harus ngerti tentang cinta mereka yang semua orang menentangnya. Lagipula bodoh sekali ia mau terjebak dalam keadaan yang sperti itu tanpa mau menjauh dan menghindar.”ucap anisa mencari pembelaan.
“tapi rama mengidap penyakit kanker mata, nis ?”aku mengucapkannya dengan lunglai.
“jangan bercanda kau, lan. Mana mungkin aku percaya de….”belum selesai anisa berbicara sudah terpotong oleh ucapanku yang jujur saja sedikit emosi tapi coba aku tahan.
“aku gak bercanda nis. Kak angga yang bilang itu semua..”sebelum melanjutkan kata-kataku kulihat mata anisa mulai berkaca-kaca dan perlahan air ymata yang mungkin coba di bendungnya jatuh ke pipi yang sedikit di poles oleh bedaknya itu agar terlihat semakin cantik.
Akupun tak mampu melanjutkan kata-kataku. Yang bisa kulakukan hanya merangkul dan membawa kepalanya ke dadaku. Biarlah dia puas menangis di dadaku ini agar semua yang ia rasakan dapat meluap dengan baik.
Ditengah tangisnya anisa berkata “biarlah aku yang akan mendonorkan mataku untuk rama.”
“maksudmu apa nis ? aku takkan mungkin menyetujui itu semua. Jangan bodoh nis ? apa dengan kamu mendonorkan mata ke rama dia akan bahagia. Bukankah dia akan sangat meyesal karena sahabatnya telah melakukan ini. Dan apakah kamu tahu bahwa itu semua hanya akan membuat rama tersiksa . cobalah bersikap dewasa.”jawabku panjang lebar agar dia lebih mencerna dan memikirkan kata-katanya.
“apa kamu akan membiarkan aku merasa bersalah dengan rama. Biarlah lan, biar aku menebus semuanya dengan nyawaku ini, aku sudah sangat amat sayang dengan sahabatku itu. Please ijinkan aku ya lan ?”mohon anisa mamsih tetap di rangkulanku.
“ya sudah. Tapi kapan kamu akan melakukan ini semua ?”
“aku rasa sore ini juga akan ke rumah sakit dan aku akn usahakan besok dia sudah bisa melihat. Dan oiya aku akn membuat surat untuk dia. Dan aku mohon sama kamu lan kalau dia belum bisa melihat dengan mataku toong jangan beritahu dia. Ya ?jawab ansia di tengah isakannya.
“apa tidak terlaku cepat nis ?”
“Aku rasa nggak untuk masalah genting seperti ini.”jawab anisa sambil berdiri dan perlahan mengambil kertas yang terdapat di meja dan membuat surat untuk rama. Setelah dia membuat surat dia sesegera mungkin pamit dan meninggalkan aku yang masih menangis tak rela pada ini semua. Tapi bukankah aku yang berbicara bahwa kita semua harus bisa merelakan keadaan dan selalu bersikap dewasa.? Ya aku akan mencoba merelakan anisa pergi dengan tenanga dan memberikan surat terakhir anisa yang di berikan untuk rama.

Aku menjalani malam yang kemarin aku lewati dengan terus ada di dekapan kak angga karena aku pikir ini adalah saat-saat terakhir sebelum aku pergi dengan tenang dan aku ingin semua ini ku lewati dengan indah bersama orang yang aku cintai.
Keesokan harinya aku dengar dari rumah sakit yang mengabari kak angga ada orang yang bersedia mendonorkan matanya untukku. Tapi aku sendiri tidak tau orangnya, tapi yang jelas aku harus bersiap-siap untuk menjalani opersasi yang menghabiskan waktu kira-kira 15 jam ini karena untuk mendapatkan hasil yang paling baik. Dan aku beruntung sekali dengan adanya pendonor ini dan mudah-mudahan tuhan menempatkan orang tersebut ke dalam tempat yang paling indah di surga sana. Aminn. Akupun di dorong ooleh 2 orang perawat dan tentunya diikuti oleh kak angga yang sangat aku cintai ini, tetap mendorong ranjang beroda ini menuuju ruang opersi tanpa melepas genggamannya dan genggaman erat itu perlahan terlepas dan menjauh ketika aku memasuki ruang operasi, sebelum operasi di mulai kak angga mencium keningku yang membuatku semakin percaya dengan kalau opersasi ini akan berjalan lancar.

Angga pov*
21 jam sudah berlalu dan waktu istirahat untuk rama sudah berjalan 6 jam dan pembukaan perbannya yang menutup matanya akan dilakukan seberntar lagi. Owh tuhan mudah2-an dia bisa sembuh total pada operasi ini, dan aku percaya bahwa tuhan masih sayang rama dan akan menyembuhkan dan menghilangkan kanker yang telah terdapat pada mata rama itu. Dan waktu itupun tiba dan akhirnya dengan melewati waktu yang membuatku dag dig dug itu semua berakhir bahagia dan akhirnya rama dapat kembali melihat tanpakendala atau tanpa ada kanker yang tersemat dalam matanya. Aku berharap rama dan aku bisa bahagia dan menjalin cinta ini walau salah tapi aku akan mencoba meyakinkan pada semua orang bahwa perasaan kita memang salah tapi takdir yang membuat ini dan membuat kita bersatu .

Rama pov*
Ketika kami berduka cita dan aku sempat menangis terharu akhirnya berkat perjuangan aku dan kak angga selama ini aku bisa sembuh dari  penyakit kanker yang selama ini aku pikir akan mengantarkanku ke surga dengan cepat tp aku bisa sembuh dan bangkit dari semua itu, tiba-tiba datang sahabatku ilan, namun kedatangannya mengingatkanku kepada anisa yang sampai saat ini aku tidak melihat batang hidungnya.
“ gimana operasinya ram ?”tanya ilan dengan semyum mengembang dimulutnya.
“kemana anisa ? apakah anisa masih marah dengan semua ini ?” tanya kak angga yang aku yakin juga merasa bersalah walah perasaan bersalah itu masih kalah denagn perasaanku.
“owhh… nggak kok. Anisa udah gak marah dengan semuanya dan anisa sudah merelakan kalian berdua untuk bahagia.”jelas ilan yang masih tetap senyum.
“alhamdulillah, terus sekarang dia ada di mana ? kok gak ikut kamu jenguk aku ?”tanyaku antusias.
“kamu akan tau setelah membaca surat ini.”menyodorkan sebuah surat yang entah aku tak tau isinya apa. Tapi kenapa perasaanku jadi semakin tidak enak ya ? ada apa ini ? semoga semua akan baik-baik saja.
“sebuah surat ? aku buka ya?”pintaku kepada ilan.
Ilan hanya mengangguk menandakan dia setuju dengan perkataanku.
Akupun mulai membaca surat yang di berikan anisa untukku :

Untuk sahahabatku yang paling aku cintai, Rama.
Terimakasih untuk semua yang telah kau dedikasikan demi sahabatmu ini,
Terimakasih karena kamu telah mengajarkan aku akan sebuah kedewasaan,
Terimakasih karena kamu telah mengajarkan aku akan pentingnya sebuaah pengorbanan.
Mungkin aku telah tiada ketika kau membaca surat ini, tapi aku juga yakin bahwa kamu juga udah bisa melihat dengan mataku saat membaca surat inii.
Harus kamu tahu bahwa aku sangat cinta dengan pacarmu saat ini, kak angga. Walaupun aku harus mengorbankan semuanya untukmu tapi aku sungguh rela melapas kak angga demi kebahagiaanmu.
Maafkan aku yang telah melakukan ini semua karena memang tak ada hal lain yang dapat aku lakukan selain ini untuk menebus semua kesalahanku.
Aku tau kamu bisa menjaga kak angga dengan baik dan tolong pesen aku di ingat, JAGALAH DIA GDAN BAHAGIAKAN DIA.


                                                                                 Sahabatmu,

                                                                                 Anisa

Aku sungguh tidak percaya dengan surat ini. Apa mungkin anisa tega melakukan dan meninggalknanku hanya demi menebus semua kesalahan. Air mataku tidak berhenti mengalir semenjak aku membaca surat dari sahabatku yang aku yakin pasti tuhan telah menempatkan dia di temopat yang indah. Tapi aku harus bisa menerimanya tapi aku juga menyesal karena telah kehilangan anisa. Arrrrgghhh memang penyesalan selalu datang terlambat.
Setelah kejadian membaca surat itu aku jadi sering melamun, untungnya ada kak angga yang selalu ada disaat aku seperti ini. Dan asal kalian tahu kami sudah keluar dari rumah sakit dan udah ada di rumah dan betapa bahagianya kak angga selalu ada di sisiku. Dan sekarang kita hidup bahagia tapi kita berdua tak mungkin melupakan apa yang telah dikorbankan oleh anisa. Kita juga tak akan puas sampai disini karena masih ada banyak tantangan yang akan menghadang hubungan kita ke depannya dan kita akan menjalani semuanya dengan penuh perjuangan !!!!!!!!!!!
END

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya, besar harapan penulis tolong tinggalkan jejak dalam kolom komentar, terimakasih....