By: Awand
Aku bukanlah seorang cowok yang perfect, yang punya
segalanya dari materi maupun fisik. Aku hanyalah cowok biasa yang bisa dibilang
pas-pasan namun aku bersyukur dengan kesederhanaan ini aku jadi bisa mengerti
tentang arti kehidupan. Bapaku hanyalah seorang sopir truk sedangkan ibuku
hanya ibu rumah tangga yang menanti bapaku pulang dengan membawa hasil
keringatnya seharian, terbesit dalam hatiku untuk segera membantu Bapaku untuk
mencari uang namun aku masih terhalang dengan bersekolah dan rasa malu dalam diriku yang terlalu
berlebihan. Ya aku hanyalah cowok pemalu dan bisa dibilang kuper di lingkunganku
dan disekolah. Temanpun aku tak ada yang dekat, mungkin mereka malu berteman
dengan aku atau aku yang menghindari mereka. Aku selalu tak percaya diri untuk
beergaul dengan siapapun. Mungkin itu yang menyebabkan aku menjadi seorang
cowok yang mempunyai rasa ke sesamanya atau bahasa dunianya “gay”. Meski
keluargaku pindah ke luar kota namun itu tak mengubah sikapku yang terlalu
menutup diri ini, ibukupun sudah jenuh menasehatiku namun beliau mengerti
dengan keadaannku. Aku 3 bersaudara, kakaku sudah menikah dan tinggal dengan
suaminya di luar kota, sedangkan adiku cewek masih bersekolah kelas 2 SMP, aku
sendiri masih SMA tahun terakhir dan berarti tahun ini aku lulus dari SMA, ya
kalau itu lulus dan harapanku ya tentunya lulus. Mempunyai rasa yang tak wajar emang sangat
menyiksa batin maupun psikis apalagi aku seorang cowok yang menyukai cowok juga
yang mana di budaya timur sungguh hal yang sangat tak wajar dan sangat dosa
besar namun siapa se yang mau untuk mempunyai perasan seperti ini, jawabanya
pasti tak ada yang mau untuk mempunyai perasaan yang menyiksa ini.
Hari demi hari aku
lalui dengan apa adanya, dan hari yang aku tunggupun akhirnya datang juga yakni
hari kelulusan setelah berperang selama 3 hari untuk mendapatkan kata “LULUS”.
Rasa yang berkecamuk dalam hati menanti kepala sekolah mengumumkan pada para
siswanya. Teman-temanku mungkin sama dengan apa yang kurasakan saat ini, dan
pada saat satu per satu temanku dipanggil dan mereka bergembira dan ada yang
mengeluarkan air mata bahagianya karna setelah membuka isi amplop dan isinya
menyatakan bahwa siswa dengan no induk sekian-sekian dinyatakan LULUS. Dan
akhirnya giliran namaku dipanggil “Ananto Kusuma” suara guru bahasa indonesiaku
dan menjabat sebagai ketua kesiswaaan di sekolahku. Aku maju kedepan dengan
rasa yang bercampur, guruku memberikan
amplop putih itu dan berkata “semoga kamu sukses ya” kata dia yang menyakinkan
aku dan akupun menganggukan kepalaku dan berterimakasih pada beliau. Aku
kebelakang dan teman-temanku memandang aku dan setelah ku buka dan isinya
“LULUS”. Aku langsung bersyukur kepada Allah dan aku ikut bergabung dengan
teman-temanku diluar namun aku tak mengikuti mereka yang melakukan corat-coret
padahal aku sudah diajak oleh seorang temanku yang menjadi teman sebangku namun
aku menolaknya dengan halus. Setelah itu aku pulang dan memberitahukan kepada
ibuku, ibukupun bahagia walau nilaiku tak begitu bagus namun yang penting aku mempunyai
ijasah SMA.
“to,
kamu kan dah lulus trus mau kemana?
Kalau mau kuliah kamu sendiri kan tahu ibu dan bapak gak sanggup menguliahkan
kamu lagi dan masih menyekolahkan adikmu”ibuku berkata di ruang tv dengan nada
yang pelan,mungkin takut aku tersinggung.”hem bu, aku ikut mbak ja ya di bali
sana,mungkin aku bisa bekerja dan bisa ngumpulin uang buat kuliah bu” jawabku
sambil memandang wajah tua ibuku ini lagian aku tak ingin membuat orang tuaku
terlalu banyak memikirkan aku karna selama inni aku sudah membebani mereka
walau mereka gak merasa terbebani.”ya kalau itu pilihanmu itu sudah bulat entar
biar ibu bicarakan dengan bapakmu dan mbakmu”. “ iya bu,aku juga gak bisa bu
kalau disini, kan ibu tahu sendiri aku gimana bu, yang penting ibu dan bapak
bisa menjaga ana biar dia lulus sekolah sampai SMA ya bu”aku berharap adiku
bisa lulus setidaknya SMA. “ya
to, dah sana makan dulu sana, kamu belum makan kan dari tadi?”. “ ya bu.anto ke
dapur dulu ya bu.”. setelah obrolanku dengan ibuku itu lalu keesokan harinya
bapaku sudah memutuskan untuk membolehkan aku pergi dan tinggal bersama kakaku
di bali, aku tentunya senang lagi pula aku dah gak betah berlama-lama di desaku
itu karna tak punya teman dan takutnya aku tak bisa berkembang dan
bersosialisasi dengan orang lain.
Akhirnya aku pergi ke bali dengan berpamitan dengan ibuku
dan tentunya ibuku meneteskan air matanyna begitupun aku dan adiku karna ini
pertama kalinya aku berpisah dengan keluargaku, tidak seperti kakaku yang dari
SMA sudah pisah dengan keluarga jadi orang tua gak begitu khawatir dengan
kakaku, namun ibuku sangat mengawatirkanya walau aku seorang cowok namun ibuku
tahu aku bagaimana.
15 juni 2009.
Aku sampai juga di bali, dimana pulau ini selalu jadi
first destination di indonesia, perasaanku saat ini sangat bercampuran antara
senang dan khawatir bagaimana aku nanti dirumah kakaku. Tiba di terminal
ubung,aku turun dan bercelingukan sedangkan para kuli terminal menawarka jasanya
namun aku tolak dan bilang kalau sudah dijemput walau mereka agak mendesaku
namun aku menyakinkan lagian kau gak
bawa barang bawaan yang banyak. Aku
melirik ke kana dan ke kiri, tapi gak ada yang menjemputku mana ini adalah
pertama kalinya kau kesini dan paling sialnya hpku low batt hemm lengkap sudah.
Aku berjalan keluar terminal dan duduk di sebuah pagar dan tiba-tiba “maph,
kamu ananto yaa”tanya pemuda yang kira-kira di atasku umurnya.” Iya mas kok
tahu, siapa ya??” tanyaku sambil menggaruk-nggaruk rambutku.”kenalin aku
candra, aku adiknya ‘da epa, kamu
adiknnya kak anti kan??”owchh dia ternyata iparnya mbaku ya, aku bergumam di
dalam hati sambil melihat senyumanya.”iya mas jadi mas kita sama-sama ipar ya heehehe, kok
mas yang menjemputku mbaknya kemana?”tanyaku rada kecewa, kan berharap mbaku
yang jemput tapi dalam hati senang juga mas candra ini orangnya lumayan manis
bagi seorang cowok dan otak gayku pun tiba-tiba muncul begitu.”ohh iaa kak
antinya lagi sibuk dia, jadi dia nyuruh aku untuk jemput kamu?” jawabnya. “lho
tapi kok bisa tahu wajahku mas, kan kita belum pernah ketemu sebelumya” aku
terheran karna kita belum pernah ketemu, walau saudara ipar namun waktu kakaku
nikah Cuma ma orang tuanya saja yang mewakili pihak lelaki karna suami kakaku
dari Padang.”tadi kak anti ngasih potomu ke aku dan ternyata kamu lain ya dari
poto, gantengan aslinya”kata dia sambil tersenyum, akupun di buat memerah
olehnya, untung kulitku gak putih jadi gak begitu nampak.”mas ini apa-apaan tow
jeleg gini juga”kilahku padahal aku senang dengan pujianya.”eadah kita pulang
ja yuk”ajaknya. Dia pun mengambil motor di parkiran dan kita pulang. Sesampai
di rumah kakaku aku langsung masuk dan ketemu dengan kakaku dan suaminya tak
lupa dengan ponak’anku, kitapun
berbincang lama karna kita sudah lama tidak berjumpa dan sampai kakaku
mempersilahkan aku istirahat.
Sebulan berlalu aku di bali dan aku sudah bekerja di sebuah mall sebagai SPB,
walau pada awalnya kakaku melarang aku
untuk bekerja sebagai SPB dan menyuruhku
membantu usahanya namun aku harus
berjuang sendiri dan berlatih bersosialisasi di tempat umum biar aku tidak
seperti di desa dan tentunya agar aku belajar mandiri. Akupun menikmati pekerjaan
ini dan bisa mendapatkan teman. Salah satunya “andi”, ya dia teman kerja yang
paling dekat deenganku, itu membuatku nyaman dekat denganya.
Sewaktu aku pulang kerja dan haripun sudah larut ditambah
hujan lagi, aku tak bisa pulang dan menunggu hujan reda sedangkan teman lain
sudah pulang dengan membawa mantel.”damn,kenapa aku tak membawa mantel
se,huuhh”gerutuku sambil menyalahkan diriku.tiba-tiba ada yang menepuk pundaku
“hayoooo”gertaknya. Aku dibuatnya kaget setengah dor namun untungnnya aku tak
latah.”huhhh kamu ne ndi bikin kaget aja kirain dah gak ada orang tahu”gerutuku
ke andi yang sukses membuat jantungku berdetak lebih kencang dari
biasanya.”hehehhehe maaf sobat, tadi aku ngecek barang dulu lagian hujan,
akupun tak membawa mantel,truss kedepan ehh masih ada mahkluk yang masih berada
disini”jawabnya.”iya ne hujanya gak henti-henti, bikin bete ja tahu”kitapun
akhirnya ngobrol didepan pintu masuk mall
ne sedangkan para satpam ternyata ketiduran di tempatnya,haduh ini
satpam magabu,mungkin karna efek dari hujan ya. Akupun sepertinya sudah
merasakan kantuk sedangkan andi masih ngoceh gak jelas, aku hanya sekali meng-iyakan dari ocehanya.”ehh kamu dah
ngantuk ya to”tanya andi.”iya ne ndi mana hujanya tambah deras agi”ssambil aku
menguap.”eadah sini kamu sandar ke pundaku”akupun jadi kaget dan mengeryitkan
dahiku.”hahh kok gitu,gag risih apa?”tanyaku sok gak mau aja padahal pengen
banget.sebagai info saja andi ne orang jakarta,usianya sebaya denganku dan dia
orangnya biasa saja namun yang paling menonjol dari dia tu senyumnya dan
keramahanya,akupun tak pernah berpikir bahwa dia adalah seorang gay karna
selama aku kenal dengan dia tak pernah aku mencurigai dia sebagai pecinta
sesama, dia juga sering curhat tentang ceweknya yang tinggal di jakarta dan kupikir bahwa dia seorang
straight namun malam ini dia kenapa
seperti itu disaat menunggu hujan di depan pintu masuk mall ini dengan
penerangan yang remang-remang dia memperlakukan aku seperti seorang kekasih
saja dengan memelukku dan menyanarkan kepalaku di bahunya.
”aku suka sama kamu to”bisiknya dan sontak membuat aku
kaget setengah dor sekaligus sukses membuat hilang kantukku.”apa maksudmu ndi?kenapa kamu ngomong kayak gitu?”tanyaku
balik dan sangat kaget dengan perkataanya itu namun pandangan mata andi kenapa
lain dari biasanya sedangkan matanya berkaca-kaca seperti tak kuat menahan air
itu.”anto aku sendiri bingung kenapa ini terjadi padaku dan aku sayang kamu to,
aku nyaman malam ini dengan kamu dan sebenarnya aku tahu kalau kamu juga sama
kayak aku dari awal kita kenal”mata dia berkaca-kaca.”hahhh”melongok mulutku
dibuatnya.”tapi-tapi, kamu kan punya cewek ndi?”tanyaku.”to, kamu tahu aku tak
bisa merasakan kayak gini sama ceweku, hanya dengan kamu aku bisa merasakan
kehangatan ini!”mata dia masih berkaca-kaca dan aku menatapnya,posisi kita
saling menatap.”hmmmmmm”aku gugup dengan statment yang andi katakan barusan.
Selama ini aku hanya mengenal andi sebagai teman, emang selama ini dia juga
sering perhatian denganku namun aku tak salah mengartikanya karna ini mungkin
peerhatian seorang teman. Tapi malam ini di hujan deras dan di depan pintu mall
dengan cahaya remang-remang dia berkata seperti itu dan aku masih tak percaya,
temanku menyukai aku.
”aku gak tahu ndi harus jawab apa?”
“anto aku tahu kamu kaget dan bingung dengan semua yang
kukatakan tadi, tapi aku jujur to dari hati paling dalam”kata dia menyakinkan.
Aku berpaling dan membelakangi di tiba-tiba
dia memeluku dari belakang.”ndi ini di tempat umum”kataku sambil membuang
tanganya namun pelukanya sangat erat lalu dia mencium telingaku dari belakang
dan darahku mengalir ke semua tubuhku dan jantung ini berdetak tak beraturan
dan kita berciuman disitu namun aku
langsung tersadar kalau ini di tempat umum walau sudah malam dan remang-remang,
aku takut jika ada yang melihat adegan tak senonoh ini.”sudah ndi”pintaku.”maaf-maaf
to aku terbawa suasana”tersipu malau
dia.”hmm ndi beneran kamu serius sama aku”tanyaku.”iya to,buat apa aku
main-main!”.jawab dia menyakinkan sambil tangan kita berpautan.”hmmmm gimana
dengan cewekmu?”tanyaku lagi.”sebenarnya kemarin kita dah putus wand, dia
ternyata tak bisa long distance”jawab dia.dan malam itu kita resmi jadian, aku
senang sekaligus masih tak percaya bahwa temanku sekarang jadi kekasihku. Hujanpun
reda,kita pulang ke rumah masing-masing dengan perasaan senang.
Hari
terus berganti dan bulanpun berganti, tak rasa hubunganku dengan andi sudah
menginjak 6 bulan dan perasaan kita masih seperti awal ketika dia menyatakan
cinta. Hidupku jadi penuh bewarna dengan keadaan ini aku bisa melupakan masa
laluku di desa yang penuh dengan kesepian.
Namun
masa-masa itu akan menjadi kenangan karna andi tak kan selamaya bersamaku,
akupun sadar akan hal itu, hubungan kita bukanlah hubungan yang wajar. Namun andi selalu menyakinkan aku kalau dia bisa bertahan
denganku selamanya. Satu hal yang paling aku gak bisa berpaling dari dia yakni
tiap tanggal kita jadian dia selalu memberi aku sebuah Lolypop yang
berbentuk hati dan itu buat aku semakin
cinta, tiap aku memakan Lolypop itu seperti ada andi di dalam hatiku.dan karna
andi juga aku jadi orang yang percaya
diri bukan seperti ananto yang dulu.
Jadi cinta terlarang seperti ini bukan berarti ada
pengaruh buruk dalam hidup kita namun seperti cinta selayaknya dapat menumbuhkan
semangat antar pasangan dan saling menyayangi antar sesama. Salahlah orang yang mengira bahwa cinta
itu datang kerana pergaulan yang lama dan rayuan yang terus-menerus. Cinta
adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tidak tercipta dalam sesaat, ia
takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan dari generasi ke generasi . (Kahlil Gibran )
OBAT BIUS
ReplyDelete✔ Obat Bius Cair
✔ Obat Bius Hirup
✔ Obat Bius Semprot
✔ Obat Membesarkan Penis
CALL/WA : 082322994900