Friday 29 June 2012

Pacar Facebookku



By : Ilung
Facebook baru, hidup baru. Sepertinya aku setuju dengan ungkapan itu. Punya satu akun yang digunakan untuk umum dan teman sehati sangatlah menguras otak dan emosi. Mesti hati-hati jaga ucapan, sikap dan jangan sampai mencampur adukkan masalah yg terkesan khusus dan yg umum. Karena itu aku putuskan untuk membuat akun baru untuk teman-teman sehatiku.
Sumpah..!!! punya akun pribadi untuk teman sehati sangatlah melegakan dan membahagiakan, kita bisa cuap-cuap sesuka hati tanpa ada yg merasa aneh dan shock dengan ucapan kita. Bisa gila-gilaan dengan teman saat komen status-status konyol dan menarik. Bisa bergalau-galau ria tanpa takut dicemooh orang umum yg dalam hal ini orang lurus atau normal. Bukannya kita tidak normal, hanya saja orientasi kita yg kurang bisa diterima khalayak ramai membuat kita harus pandai menjaga sikap.
Awal berubahnya hidupku adalah saat seseorang meminta pertemanan denganku. Namanya Aditya Pratama, tinggal dan bekerja di Jakarta, single dan menarik. Hal paling menarik darinya adalah alis dan matanya yang seakan menghipnotisku setiap kali melihat PP nya.
“Tama…. Alis dan matamu… Aku sukaaa….!!! Love it lah J” Teriakku saat komen PP nya.
“Ah, kamu. Jadi malu aku. So sweet..  J” balasnya.
“Aku suka yg manis2 kayak kamu..  :p”
“Gula kaliii…”
“Sumpah..!!! Tiap kali liat n natap mata dan alis kamu, lama2 buat aku salting n kayak ada yg kuch kuch hota hai gitu yah…??! Sini donk..!! Aku pengen ngecup alis dan mata kamu. Aku sukaaaa…!!!”
“Iya, ntar aku datang di mimpi kamu sambil bawa kamu dalam dekapanku dan kita bisa terbang menembus awan. Hahaha…”
“Aku melayang2 Tam. Kenapa jantungku jadi berdegup gini yah..??!”
Aku tau ini konyol. Jatuh cinta pada pandangan pertama, mungkin itulah tepatnya. Tapi Cuma karena liat photo profile saja aku sudah jatuh cinta..??! Sepertinya ada yg harus aku periksakan otak dan jiwaku ke psikiater. Aku pasti sudah gila.
Bicara dengannya lewat PM dan setiap status dan photo yg ada, membuatku semakin yakin ada yg tumbuh dihatiku.
Ini salah.!!! Dan ini harus dihentikan!!! batinku. Dengan keputusan sepihak, aku ijin off sementara dari melakukan kontak dengannya. Kata-kata tidak masuk akal dan tingkah konyolku dalam membuatnya berhenti meresponku, dan kata hatiku yg ingin dia meremoveku dari pertemanan membuatku kacau.
Alasan aku ingin menghentikannya benar-benar sepele. Dia lebih muda 5 tahun dariku dan aku menyukainya dengan sebenarnya. Piciknya diriku. Emangnya dia juga suka padaku? Apa dia mau tau problemku? Perang batinku benar-benar mengacaukan hari-hariku dan kegiatanku. Lama bepikir dan setress karenanya, akhirnya aku menyerah. Aku kembali membuka Facebook dengan nama ‘just ileung’ di hapeku. Aku buka akun Tama dan kukirim private massage padanya.
“Aku nyerah Tam. Aku tau sikapku ini tak bisa dibenarkan. Aku lelah berseteru dengan hati dan pikiranku yang tak akan pernah bisa berkompromi denganku. Aku kalah. Dan aku menyerah. Aku putuskan untuk move on saja dan menghadapi semua konsekuensi yang ada.”
Lama tak ada respon darinya. Aku mengirim pesan itu pagi hari. Tapi sampai hampir tengah malam tak kunjung ada tanda-tanda balasannya. Aku prustasi, aku menyesali kebodohanku telah mengacaukan semuanya, mengacaukan hubungan yg sebenarnya baik-baik saja kalau aku tak mulai bersikap aneh. Aku semakin galau dan kacau menyadarinya. Pasrah, aku ingin membuat status permintaan maaf padanya. Tapi niatku urung saat kudapati ada sebuah pesan yg kuterima darinya.
“Maaf kalo Tama sudah menyusahkan ileung selama ini. Maaf kalo Tama ada salah sama ileung selama ini. Kalau ileung ada masalah, bolehlah ileung berbagi dengan Tama. Tama akan jadi pendengar yg baik buat ileung dan akan memberikan saran sebisanya. Kamu mau berbagi denganku kan sobatku. Aku tak punya sahabat dan sodara disini”
Aku terenyuh membaca pesannya. Bodohnya diriku…!!! Tama bahkan tidak sadar dan tak tau apa sebenarnya masalahku. Mataku rasanya berat dan perih. Aku ingin sekali menangis saat ini. Akupun membalas pesannya dengan ucapan yg kubuat seceria mungkin, padahal jadinya garing dan gak jelas.
“Aku gpp Tam J. Maaf yah udah membuatmu merasa tak nyaman. Aku hanya lagi kacau saja. Hahahaha…. Kamu sehat kan? Udah makan belom? Baru pulang kerja yah?”
“Iya, ni baru nyampe rumah. Maaf tadi gak sempet buka FB, jadi telat balasnya. Kalo ada masalah, dibagi lah sobat. Kita kan friend. Hehehe…#sokdekat  :p”
Kasihan sekali kamu lung, dia bahkan hanya menganggapmu sebagai sahabat. Tidak lebih.!!! Akhirnya kita lanjut ngobrol lewat PM dengan perasaan yg campur aduk. Sedih-gembira, tertawa-menangis, syukur-sesal campur aduk  jadi satu. Tapi satu hal yg kusadari. Aku bersyukur, setidaknya aku masih punya kesempatan untuk bicara lagi dengannya dan memperbaiki semuanya.
Sampai suatu saat Tama membalas pesanku yg tengah krisis pede melihat perbandinganku dengannya. Memang sih gak jauh banget. Tapi tetep aja, Tama punya lebih banyak nilai plus daripada aku.
“Jangan pernah berubah karena orang lain. Aku suka dirimu apa adanya. Sejelek apapun dirimu, yg penting kamu merasa nyaman dengan dirimu sendiri, ok. Good night, semoga mimpi indah, hehe…”
Aku baru membalasnya pagi hari.
“Pagi Tama. J Masih tidur ya? Thanks dukungannya ya. J Tapi kamu kejem juga, kok ngatain aku jelek sih? (padahal emang iya, hehe..). Aku beruntung kenal ma kamu Tam. Aku mau jadi teman, sahabat atau partnermu, hehe..”
“Pagi juga sayang. Hahaha…”
“Aaarrgghh…Tama.!!! Pagi2 dapat panggilan sayang dari kamu. Oohh Bundaa..!! kamu mesti tanggung jawab kalo aku beneran kasmaran sama kamu. Aku…. Aaarrgghh… gila kamu Tam.!!”
“Kenapa sih??? Yaudah!!  Pagi sobat. Kok sms aku gak dibales sih?”
Aku memutuskan memberikan nomer hapeku padanya untuk memudahkan komunikasi. Aku gak enak hati kalo kita terus kontak via facebook. Takut nguras dompetnya nanti.
“Gak gak gak.!!! Gak mau ganti. Panggil itu aja. Ehm… panggil sayang maksudnya (jadi malu Tam) J Gak ada sms masuk ini? Gak salah nomernya?”
“Hehehe.. iya kali?! Ini nomerku 08578xxxxxx. Kamu ternyata manja juga ya. Tapi aku suka kok manja-manjaan my honey, hehe..”
Aku bener-benar sudah mabuk kepayang kali ini. Panggilan sayang yg dia berikan sangat berpengaruh besar padaku. Senyum lebar dan hati berbunga-bunga selalu menemaniku saat membaca pesannya.
“Aaargghh… kalo kamu terus begini, otakku pasti cepet konslet Tam. LOVE U…”
Akhirnya keluar juga ungkapan hatiku. Dengan sedikit kawatir, aku menunggu balasannya.
“Love you too my honey, so muchhhh… hahaha…”
Aarrgghh….!!!! Dia membalas cintaku. Apa ini artinya aku punya pacar karena dia bilang cinta padaku?!. Akhirnya…!! Setelah 25 th tak pernah punya pacar, sekarang aku punya juga. Walaupun dia jauh dariku, aku tak perduli. Yang penting sekarang aku punya pacar. Aaarrgghh…!!! Aku ingin sekali berteriak saking senangnya.
Sejak saat itu, kami sering sekali kontak lewat sms. Inboxku rasanya sudah overload terisi pesan darinya. Aku tau, picik banget rasanya kalau aku menambatkan hati pada seseorang yg mungkin takkan pernah bisa kutemui dan aku tak tau bagaimana perangai dia yang sebenarnya. Dan aku juga tak tau apakah ini hanya ke Ge eR anku saja? Tapi aku terlanjur cinta. Semua pikiran negative tentangnya kalah dengan pikiran-pikiran indah tentang kami berdua. Setiap hari kami selalu bertukar informasi tentang diri masing-masing secara mendetail. Dari situ aku yakin, aku tak salah pilih dan dia benar-benar membalas perasaanku. Walaupun dia lebih muda dariku, dia masih mau menerimaku, kestandartan wajahku, dan kekurangan ekonomiku. Semua tentangnya masih jauh lebih baik dariku, dan itu sering membuatku minder dengannya.
Lama berpacaran jarak jauh, ternyata sangat menyiksa kami berdua. Kata-kata cinta tak pernah absen disetiap pesan yg kami kirim. Tapi semua itu justru semakin memperparah rasa rinduku untuk berjumpa dengannya. Mau bagaimana lagi? Jarak dan waktu sepertinya memang tak mendukung hubungan kami. Jadi kami hanya bisa menyalurkan perasaan lewat hape saja.
Seperti malam ini. Karena biaya telpon yg mahal waktu malam, membuat kami hanya bisa bercumbu lewat sms. Tak urung ucapan-ucapan menjurus kerap terlontar dari setiap pesan yg terkirim. Tama horny, dan dia berkata jujur padaku.
“Kamu tau gak yank? setiap kali kamu kirim sms, juniorku selalu berdiri, hahaha”
Deg. Jantungku seakan berhenti beroperasi. Aku juga merasakan hal yg sama dengannya. Entah kenapa setiap kali membaca pesan darinya, aku seolah terangsang karenanya?
“Hahaha…kok bisa ay? Kamu sange ya?”
“Iya yank, aku ampe malu harus benerin celanaku, takut diliatin yang lain.”
“Hahaha… ditahan atuh ay..!!  :p”
“Pulang aja dulu, ntar aku bantu marahin dedenya yg nakal itu deh, hehe…”
“Bener ya yank. Udah gak tahan nih. Dedeku berontak terus daritadi. Hahaha..”
“Sip lah ay, aku pasti bantu kamu. Kalo perlu aku kasih service plus2 deh. Hahaha”
****
“Aku dah nyampe rumah yank. Aku makan dulu ya. Kamu mau disuapin juga gak?”
“Mau ay. Pasti enak kalau kamu yang nyuapin, hehe… sok lah, dimakan dulu nasinya. Baru nanti kamu mandi.”
“Mandiin ya yank. Kan lumayan bisa gosok2an. Hehe..”
“Boleh. Ayo makan..!!! hahaha..”
****
“Udah yank, air hangatnya juga udah siap. Mandiin gih.!!! Udah gerah nih.”
“Kamu dikamar mandi ay? Kok bawa hape?”
“Katanya mau bantu mandiin? Ayo yank. Udah gak tahan nih pengen gosok2an. Hahaha..”
“Yank…. Kok diem…??? Kamu suka Loly Pop gak yank..?”
“Suka. Kenapa?”
“Aku punya nih atu. Kamu mau gak..??!”
“Wakakak… ampun deh ay..!!! Bolehlah kamu bawain aku sekotak Loly Pop kalo nanti kita ketemu. Loly Pop beneran lho ay. hahaha… Bentar yah, aku mo gosok gigi ma cuci muka dulu.”
“Ah, nanggung yank, hahaha…”
“Sigh… kamu tuh ya..!!! Oke deh, aku bantu …!! Hahaha… wait a moment.!”
Akupun mulai mengetikkan sms- sms penggugah sahwat padanya. Salah dia sendiri memaksaku. Hehe…!! Sebenarnya konyol juga. Umumnya, orang itu kan melakukan phone seks, ini aku malah melakukan sms seks.
Sepertinya, bukan jarak saja yang berusaha menguji hubungan kami. Pagi-pagi dia kirim sms untuk membangunkanku. Aku membalas smsnya, tapi dia kembali mengirim sms yang tak sesuai dengan jawabanku. Siang dia sms lagi, merasa sebal karena aku acuhkan seharian ini. Aku balas smsnya, tapi tak kunjung ada balasan darinya. Sore kembali dia sms, mengirimkan pulsa untukku. Okey, ini udah kelewatan. Aku merasa berang karena dia tak menanggapi semua pesanku, tapi disatu sisi aku juga merasa gak enak padanya. Ini bentuk perhatiannya padaku. Tanpa dimintapun dia mau repot-repot membelikan pulsa untukku dan bertanya apakah aku kesal padanya. Aku sudah mengatakan kalau aku tidak apa-apa, dan terima kasih atas niat baiknya. Tapi tetep saja tak ada balasan darinya. Lama-lama aku murka juga. Aku inbox ke FBnya dan Tanya kenapa dia tak membalas semua smsku. Jawabannya sangat singkat padat dan menyebalkan. Tak ada sms masuk ke inboxku ini? katanya.
Aaarrgghhh… berarti smsku gak ada yg nyampe padanya donk? Sepulang kerja, aku putuskan untuk menelponnya dengan nomer satuku. 1 kali 2 kali 3 kali tak ada tanda-tanda dia mengangkat telponku. Aaarrgghh….!!! Rasanya aku pingin banget teriak. Angkat donk Tama..!!! Selang beberapa lama, aku coba menghubunginya lagi, lama gak ada respon. Saat aku hendak memutus sambungan, ternyata diangkat.
“Hallo.” Sapa Tama.
“Hallo, ay? Smsku beneran gak ada yang masuk ya?”
“Gak ada ini.”
“Coba kamu hapus inbox smsku, kali aja overload, makanya gak mau masuk!”
“Tapi sms dari yang lain bisa masuk nih?”
“Makanya dihapus dulu ay…!!!”
“Iya-iya, ini ileung yah?”
“Bukan. Hahaha… dihapus yah!!! Aku tutup dulu telponnya. Ntar lagi aku sms.”
Oh bunda, aku deg-degan. Ini pertama kalinya, aku mendengar suaranya. Unyu-unyu, khas suara anak muda. Aarrgghh… jadi krisis pede gini aku. Hiks….
Ternyata beneran gak bisa. Sudah semua cara dilakukan, dan aku terpaksa format ulang hapeku, takut punyaku yg bermasalah, tapi tetep saja pesanku gak bisa masuk. Akhirnya, kita puasa smsan selama 3 hari. Hanya sms bentar dengan nomer simpatiku, karena biaya smsnya yang naudzubile. Akses internet juga jadi alternative cadangan untuk berkomunikasi, tapi tetep saja kurang efisien. Rasanya dunia terasa hampa tanpa candaan dan obrolan darinya. Sesekali aku telpon juga kalo sudah mentok kangennya. Heran? Ditelpon nyambung, disms gak bisa. Setress dah 3 hari gak bisa ngobrol sama dia lewat sms. Bukannya apa? Sebenarnya aku sudah merangkai kata-kata yang akan aku utarakan padanya setiap kali hendak menelpon. Tapi begitu kita tersambung, otakku blank. Aku lupa apa yang akan aku ucapkan, dan tak urung ucapanku sering belepotan gak jelas saking groginya.
Hari keempat, aku sarankan Tama untuk ganti hapenya. Setidaknya kita bisa tau yang bermasalah hape apa nomernya? Dan Alhamdulillah. Begitu dia pakai hape lain, semua smsku yang pending terkirim semua. Hiks..hiks… rasanya aku pengen nangis saking senengnya.
“Yank, ada 34 sms yang masuk. Hahahaha…”
“Yaudah! Dibaca dulu ay smsnya. Aku seneng banget ay, huhuhu…”  akhirnya, kami kembali bisa ngobrol santai lewat sms. Ah..senangnya.
“Seneng yah yank, bisa smsan lagi sama kamu. Kamu tau gak yank, aku makin cinta sama kamu. I Love U. lama gak ngobrol, bener2 menyiksa. Ternyata gini ya rasanya kangen. Hehe..”
“Iya ay. aku juga ampe stress and males ngapa2in karena gak bisa ngobrol ma kamu.#gombal :p. Love u too, ay. hehe..”
“Hahaha… kamu tau gak yank? Ada yg lagi berontak nih.”
“Atulah ay!! jangan lagi.!! Ntar smsnya gak bisa masuk lagi gara2 kita manfaatin untuk ajang bermesum ria, hahaha…”
“Iya ya yank. Kayaknya kemaren gak bisa karena operatornya ngiri ama kita, hahaha…”
“Yaudah ay! Aku bobo dulu yah. Udah ngantuk nih, besok masuk pagi. Hehe.. love you ay.  J”
“Oke, met bobo ya sayank. Mimpi indah ya! Sini aku peluk n cium dulu. Muaacchhh.. love you too, ayank ku. J”
Entah sudah berapa kali kata Love you, miss u, kangen dan lainnya kami lontarkan dalam setiap pesan yang ada. Tapi tetap saja aku berbunga-bunga setiap membaca ucapan cinta dan kangen darinya. Kupikir, dulu waktu masih tak punya pacar, kata cinta yang keluar dari mulut seorang kekasih itu sangatlah gombal dan tak bermakna. Tapi, setelah aku punya pacar dan dia mengatakan cinta dan rindu padaku, kata-kata itu sangatlah dalam dan berarti buatku. Tak urung aku sering senyum-senyum sendiri saat membaca ucapan cintanya dikala jam kerja. Teman-temanku sampai mengataiku gila karena tak ada hujan ataupun angin aku sering tersenyum sendiri, bahkan tertawa keras saat ber-sms konyol dengan Tama. Itulah cinta. Picik dan dangkal, tapi mampu membuat kita bahagia, dan tak urung juga bisa menyebabkan sakit hati yang tak tertahankan.
****
Hari ini tanggal 16 Juli. Tanggal yang sangat bersejarah buatku, karena pada tanggal inilah aku lahir didunia yang penuh warna ini. Aku sengaja tak mencantumkan hari lahirku di FB karena aku sudah terbiasa tak mendapatkan ucapan Ultah dari siapapun. Bukannya tak ada. Ada sohibku dan beberapa temen dekat yg selalu ingat dengan tanggal lahirku. Hanya mereka yang tau kapan saat ultahku. Pagi tadi, mereka sudah rame menelponku yang tengah tertidur pulas. Mereka sangat antusias saat mengucapkannya, diselingi dengan obrolan-obrolan ringan nan seru perihal kegiatan kita sehari-hari. Tama? Dia tak kuberitahu tanggal lahirku, karena dia tak pernah menanyakannya. Meskipun aku berharap dia mengucapkan met ultah padaku, aku menahannya. Aku tak mau menjadi orang manja yang menginginkan pacarku harus tau tanggal lahirku dan memberi ucapan selamat padaku.
“Hallo, yank..” sapa Tama dari telpon saat aku jalan kaki menuju tempat kostku seusai kerja.
“Iya ay? Tumben malem-malem telpon? Biasa juga sms?” tanyaku sedikit heran.Tak urung aku merasa grogi juga menanggapi telponnya.
“Emang gak boleh ya telpon ayank? Kan pengen denger suara kamu, hehe”
“Ya gak papa sih ay. Cuma grogi aja kalo ngomong langsung ma kamu, hehe..”
“Udah pulang ay?’
“Udah ay. ini lagi jalan.”
“Lewat kuburan yah? Hahaha…”
“Please yah.!!! Kamu kan tau ay, aku paling parno kalo ngomongin gituan.”
“Hahaha… gak usah cepet-cepet gitu lah jalannya. Santai aja..!! Hahaha…”
“Please ay!! Ganti topic aja.!!” Jawabku mulai berpikir serem. Aku paling benci ngomongin horror. Parno abis deh pokoknya. Ini juga terpaksa lewat samping kuburan. Untung masih dijalan raya, jadi gak terlalu serem juga.
“Pelan dikit napa yank jalannya.!!” Aku merasa aneh dengan ucapannya.
“Kenapa kamu ngomong gitu ay?”
“Hahaha… abisnya kamu cepet banget kalo jalan. Capek tau ngejarnya.” Aku kontan celingukan melihat sekitarku. Aku merasa curiga plus Ge Er merespon ucapannya.
Memang ada seorang lelaki memakai topi hitam, jaket dan jeans yang juga berwarna hitam dengan kaos putih dibalik jaketnya. Dia gak sedang menelpon. Jalannya juga cepat kearahku, tapi langsung melewatiku begitu saja. Selain dia, tak ada orang lain lagi disekitarku.
“Ay..??!” panggilku kembali ditelpon. Tak ada respon, tapi masih tersambung.
“Ay… kamu dimana?” tegurku lagi.
“Didepanmu yank.”
Hah???? Didepanku???? Reflex aku kembali melihat sosok lelaki yang sudah berada agak jauh didepanku. Karena minus, aku tak begitu jelas melihatnya sedang apa dalam gelap.
“Didepan mana? Becanda kamu?” tanyaku mulai tegang. Semakin dekat dengannya, lelaki itu Nampak menyunggingkan senyumnya kearahku dengan posisi handphone menempel ditelinganya. Jantungku berpacu kencang. Apakah lelaki didepanku ini Tama?
“Kamu…???” tanyaku masih ditelpon.
“Iya yank, aku didepanmu. Hehe…” gerak bibirnya sama persis dengan ucapan Tama ditelpon. Aku terperangah. Kaget bukan kepalang. Bagaimana…???
“Ta-Tama…??!” sapaku grogi setelah menutup telpon. Lelaki itu tersenyum padaku.
“Hallo yank. Gimana? Kaget ya?” sahutnya masih dengan senyum terkembang dibibirnya. Sosok yang lebih tinggi 5 centian dariku. Wajah kuning mulus dan tampan. Lalu alis serta mata itu..??? Benar-benar sangat menghipnotisku. Aku tak sanggup menjawab uluran tangannya yg berniat menyalamiku. “Yank…??! Pegal nih tanganku begini terus.”
Setengah tersadar, aku membalas uluran tangannya. “Bagaimana…??? Bagaimana bisa kamu berada disini?” tanyaku setengah tak percanya.
Tama tersenyum manis menanggapiku. “Aku ambil cuti khusus untuk hari ini. Aku ingin melewatkan hari special dalam hidupmu ini berdua.”
“Maksudmu?” tanyaku masih tak mengerti.
“Selamat Ulang Tahun, yank.” Desahnya saat bibirnya dia dekatkan ditelingaku.
“Bagaimana kamu bisa tau?” tanyaku sedikit menjauh karena geli. Jantungku jadi semakin berdebar didekatnya.
“Kak Soni yang memberitahuku.” Ah tentu saja Sohibku itu akan memberitahukannya. Aku jadi merasa berbunga-bunga mendapati sosok yang biasanya hanya bisa kuhubungi lewat sms dan dumay kini ada dihadapanku. Jauh-jauh dari Jakarta ke Surabaya hanya untuk mengucapkan Selamat Ultah dan memberi kejutan ini padaku. Aku sangat menghargainya. Aku makin cinta saja sama dia. “Maaf aku tak membawa hadiah apa-apa. Hanya ini yang terbayang diotakku.” Ucapnya sambil merogoh sesuatu ditasnya.
Loly Pop..??? kok..???
“Bukankah kau pernah mengatakan padaku, kalau kita bertemu nanti kau ingin aku membawakan Loly Pop untukmu. Atau…..???” ucapannya yang menggantung diudara itu kontan membuat wajahku bersemu merah. Padahal aku hanya bercanda dan iseng saja saat memintanya membawakanku sekotak Loly Pop kalau kita bisa bertemu nanti.
Tanpa basa basi aku memeluknya. Bodo’lah kalau ada yang melihat kami. Toh kami Cuma berpelukan saja. “Terima kasih, Tama,” ucapku tulus. “Terima kasih sudah mau datang kemari. Kau hadiah terindah untukku hari ini.”
“Padahal, dalam bayanganku kamu orangnya manis yank. Tapi ternyata kamu beneran jelek ya,hahaha…” ucap Tama menggodaku.
Aku sontan mengendurkan pelukanku dan menatapnya. “Apa…kau kecewa?!” tanyaku ragu.
“Ehhmmm…” ucapnya menimbang. Seutas senyum terkembang dibibirnya dan giliran Tama yang memelukku. “Aku suka. Aku tetap suka dengan apa yang ada dihadapanku saat ini.” ucapannya membuatku ikut tersenyum dan membalas pelukannya. “Sepertinya ada yang mau disapa juga nih? Hehe..” Tama tampak geli saat mengucapkannya.
“Siapa..?” tanyaku saat melepas pekukanku dan kembali menatapnya. Tama hanya nyengir lebar sambil menunduk kebawah. Aku yang menangkap maksudnya jadi ikutan nyengir.
“Sepertinya aku dapat dua paket Loly Pop nih malam ini. hahaha… Ayo ay.!!!” ucapku meraih jemari tangannya dan menuntun Tama menuju kostanku.
Sungguh hari ulang tahun yang paling special seumur hidupku. Aku beruntung mengenal Tama. Walau bukan cinta pertama, tapi dia pacar pertamaku dan semoga menjadi pacar terakhirku. Kalau ada yang bertanya, apakah cinta bisa tumbuh dalam waktu singkat dan tanpa melihat objek dengan nyata? Jawabanku, iya. Buktinya aku bisa merasakan itu pada Tama, dan Tama juga merasakan hal yang sama denganku.
I Love you, Tama. I Love you, pacar facebookku.
Cerpen Diposting di
1. http://rayrowling.wordpress.com
2. Page : http://www.facebook.com/ceritakaumpelangi2
3. Group Sugih Stories
4. Blog Jalan Jinta Sesama
Silahkan Promosikan dan  Pembaca bisa berpartisipasi berkomentar dan menilai  (beri angka 1-100).
terimakasih..!

Comments
1 Comments

1 comment:

Terimakasih atas kunjungannya, besar harapan penulis tolong tinggalkan jejak dalam kolom komentar, terimakasih....